RBG.ID - DI Masjid Namira, Lamongan, Jawa Timur itu, kerinduan pada Tanah Suci bisa sedikit terobati.
Mulai aroma parfumnya yang ala Masjidilharam sampai keempukan karpetnya yang mengingatkan pada raudah Masjid Nabawi.
Bentuk bangunannya pun terinspirasi dari Masjid Namirah. Belum lagi kiswah Kakbah asli di bagian mihrab imam.
Baca Juga: Pos Indonesia dan Perum Bulog Distribusikan Pastikan Kiriman Bantuan Pangan Beras ke 13 Juta KPM
Tidak mengherankan, jika masjid yang berada di Jalan Raya Mantup, Jotosanur, Kecamatan Tikung, tersebut menjadi jujukan pengunjung.
Baik yang kebetulan melintas maupun yang memang sengaja ke sana.
Rombongan para peziarah Wali Sanga juga biasa memasukkan masjid itu ke daftar yang harus disinggahi.
Termasuk para perantau Lamongan yang tengah mudik, terutama di masa-masa menjelang Lebaran seperti sekarang.
’’Awalnya masjid ini dibangun di atas tanah seluas 1 hektare dengan kapasitas 500 orang,” kata Wakil Ketua Takmir Masjid Namira, Abdul Jalil.
Pada 2013, kapasitas masjid diperbesar.
Baca Juga: Kakak Perempuan Jang Wonyoung IVE Bakal Debut Jadi Aktris, Foto Jang Da Ah Tersebar
3 tahun berselang, berdirilah bangunan utama sehingga total luas lahannya sekarang 5 hektare.
’’Kapasitas luar dalam bisa tampung 3 ribu jemaah,’’ ucap Jalil.
Artikel Terkait
Dari Ottoman ke Wali Songo: Menjelajah Peradaban Islam di Indonesian Islamic Art Museum
Kemegahan Masjid Istiqlal, Masjid Kemerdekaan menjadi Tempat Ibadah Sekaligus Wisata Religi
Berziarah ke Makam Raden Mas Sahid: Makam Sunan Kalijaga menjadi Destinasi Wisata Religi Demak
Menyambut Magrib di Masjid 99 Kubah, Bervakansi saat Keluar dari Pintu Mana pun
Ada ”Pintu Surga dan Neraka” dengan Latar Perbukitan Hijau di Cicalengka Dreamland
Keindahan Masjid Ramlie Musofa yang Berdiri Megah di Lingkungan Mayoritas Non-Muslim
Menara Kudus Simbol Akulturasi dan Toleransi, Ramadan Ini Titik Berat Kegiatan pada Dakwah