Minggu, 21 Desember 2025

Tiket Murah Diprediksi Sulit Muncul Lagi

- Jumat, 12 Agustus 2022 | 06:49 WIB
CEO Ryanair Michael O’Leary
CEO Ryanair Michael O’Leary

RBG.ID – Tak ada lagi tiket murah. Hal itu diungkapkan oleh CEO Ryanair, Michael O’Leary, kemarin (11/8). Bukannya tidak mau, tapi tidak bisa. Itu disebabkan tingginya lonjakan harga bahan bakar sehingga sulit bagi pihak maskapai untuk memberikan harga tiket promo.

Selama beberapa dekade terakhir, harga tiket pesawat memang lebih murah. Jumlah penerbangan meningkat seiring kian banyaknya orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Maskapai seperti Ryanair, Easyjet, Vueling, dan Wizz Air telah bersaing untuk menawarkan layanan tiket murah.

Ryanair yang berbasis di Swords, Irlandia, kerap memberikan harga promo yang sangat murah. Yaitu, antara EUR 0,99–9,99 atau setara Rp 15 ribu–152 ribu. ’’Saya rasa Anda tidak akan melihat harga itu lagi selama beberapa tahun ke depan,’’ ujar O’Leary dalam sebuah wawancara dengan BBC.

Tahun lalu rata-rata harga tiket normal Ryanair EUR 40 (Rp 607,7 ribu). Harga itu akan naik menjadi EUR 50 (Rp 759,7 ribu) dalam lima tahun ke depan. Melonjaknya harga bahan bakar dan energi tidak hanya berdampak bagi maskapai. Tapi, juga mengakibatkan lonjakan biaya hidup bagi penduduk Inggris yang merupakan pasar utama Ryanair.

Meski begitu, O’Leary tetap yakin bahwa penduduk akan terus sering terbang. Mereka bakal memilih penerbangan dengan tiket yang lebih murah dibandingkan tidak terbang sama sekali. Terlebih pascapandemi Covid-19, orang-orang kini akan jauh lebih bersemangat untuk bepergian. ’’Saya rasa orang akan menjadi jauh lebih sensitif terhadap harga,’’ ujarnya.

Permintaan perjalanan udara memang naik. Namun, ada masalah lainnya di luar kenaikan harga energi. Yaitu, kekurangan staf di berbagai bandara dan maskapai. O’Leary mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi itu. Mereka mulai merekrut dan melatih awak kabin serta pilot sejak November lalu ketika varian Omicron masih memengaruhi perjalanan internasional.

Pada semester pertama tahun ini, Ryanair hanya membatalkan 0,3 persen penerbangan. Itu jauh lebih baik dibandingkan dengan British Airways yang membatalkan 3,5 persen dan Easyjet sebesar 2,8 persen. (sha/c6/bay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X