ekonomi

Dolar Menguat Bakal Bebani Subsidi Energi

Rabu, 19 Oktober 2022 | 10:05 WIB
Salah seorang teller BCA, Cahya Dewi A saat cek mata uang dollar Amerika. ( Foto Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos )

Ironisnya, kata Bahlil, sebesar 70 persen subsidi BBM tercatat tidak tepat sasaran lantaran jatuh ke kelompok orang yang berkecukupan.

Karena itu, pemerintah mengalihkan subsidi tersebut langsung ke kalangan tidak mampu.

Mantan Ketum Hipmi itu menuturkan, kondisi tersebut tidak terlepas dari ancaman krisis di dalam negeri yang disebabkan dinamika krisis global yang datang silih berganti.

Berawal dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Disusul krisis kesehatan, yakni pandemi Covid-19. Kemudian diperparah perang antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, ketegangan antara Taiwan dan Tiongkok sudah ada di depan mata.

’’Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika, mereka saling mem-banned produk-produknya. Pertarungan penguasa ekonomi global,’’ ujarnya.

Meski diimpit kondisi yang serbasulit, RI disebutnya terus mendorong kinerja ekonomi dalam negeri. Salah satu yang terus dikebut adalah hilirisasi.

Hal itu juga menjadi bahasan penting dalam berbagai forum, termasuk G20.

Halaman:

Tags

Terkini