RBG.ID – Lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jatim, mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Alasannya, proyek yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) itu bakal menjadi penyokong ekonomi tanah air.
Saat ini yang dikhawatirkan adalah memaksimalkan penyalurannya.
Baca Juga: Alhamdulillah Reformulasi telah Ditetapkan, Tenaga Honorer dan Eks THK-II akan Jadi PPPK Asal
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengatakan, pengembangan lapangan gas JTB bakal terus mendapat kawalan.
Sebab, proyek tersebut dapat memenuhi kebutuhan gas untuk Jatim sekitarnya.
Baik untuk lingkungan industri maupun masyarakat umum.
’’Pemenuhan kebutuhan gas secara signifikan berkontribusi mendukung stabilitas nasional. Apalagi saat ini dunia menghadapi krisis energi,’’ ujarnya dalam kunjungan kerja ke proyek JTB di Bojonegoro, Jatim, Sabtu (4/8).
Dari sisi ketenagakerjaan, proyek pengembangan lapangan gas JTB juga memberikan kesempatan besar bagi warga sekitar.
’’Ada lebih dari seratus anak muda lokal (Bojonegoro) yang dididik, dilatih, dan direkrut menjadi pekerja di sini (JTB PEPC). Ini sangat luar biasa,” tuturnya.
Baca Juga: Demi Bikin Konten, Sejumlah Remaja di Cileungsi Lakukan Aksi Berbahaya dengan Nekat Setop Truk
Direktur Utama PEPC Endro Hartanto menyebutkan, dengan kapasitas produksi sebanyak 192 juta standar kaki kubik gas (mmscfd), lapangan JTB dapat menyokong kebutuhan gas industri di Jatim.
Alokasi awal, 172 mmscfd bakal dipasarkan komersial, 15 mmscfd diserap PGN untuk jaringan gas rumah tangga, dan untuk PT Petrokimia Gresik sebesar 4,8 mmscfd.