RBG.ID – Presiden Joko Widodo mengunggah detik-detik roket Falcon 9 yang membawa Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) meluncur ke angkasa pukul 05.21 WIB atau hari Minggu pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat.
SATRIA-1 yang berkapasitas 150 Gbps ini akan menempati orbit 146°BT di atas Papua, SATRIA-1 untuk pemerataan infrastruktur digital di pusat layanan publik kita.
Satelit ini nantinya akan memberikan layanan internet dari pemerintah ke publik yang akan membantu di bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan, TNI, hingga segala keperluan POLRI secara gratis.
Baca Juga: Sebesar dan Seberat Apa Roket Falcon 9 yang Membawa SATRIA-1?
Sekitar 150.000 titik di Indonesia nantinya akan mendapat jangkauan sinyal internet dari SATRIA-1, diantaranya sebagai berikut.
- Sumatra 54.400 titik;
- Jawa 19.400;
- Bali dan Nusa Tenggara 13.500;
- Kalimantan 19.300 titik;
- Sulawesi 23.900 titik;
- Papua dan Maluku 18.500 titik.
Proses peluncuran roket dengan bobot 580 ton dengan panjang 70 meter ini memakan waktu sekitar 9 menit sampai badan utama bisa mendarat kembali ke bumi.
Roket Falcon 9 ini memiliki 3 komponen yakni step 1, step 2, dan fairing. Jika melihat dari video tersebut, ada bagian dari roket yang dilepaskan saat telah mencapai di luar angkasa.
Itu adalah SATRIA-1 satelit satelit multifungsi pertama milik pemerintah, kemudian dia akan mengorbit, sementara yang terjatuh di bawah itu adalah badan dari roket Falcon 9.
Dari informasi yang tertera di video tersebut terdapat beberapa tahapan saat peluncuran dari Start Up, Liftoff, Max Q, Maco, Fairing, Entry, Seco-1, dan landing.
- Start Up adalah permulaan dan persiapan sebelum meluncurkan roket Falcon 9.
- Liftoff adalah saat ketika klem penahan telah melepaskan Falcon 9 dan penerbangan dimulai.
- Max Q adalah tekanan terbesar yang diberikan oleh roket.
- Maco adalah tubuh utama dilepas.
- Fairing adalah pelepasan muatan.
- Entry adalah tubuh utama yang tadi dilepas kembali masuk ke bumi.
- Landing adalah saat tubuh utama roket berhasil mendarat di tempat semula.
Sementara itu, proyek peluncuran SATRIA-1 ini merupakan hasil kerja dari PT Satelit Nusantara Tiga (SNT). PT SNT ini kemudian bekerja sama dengan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Simak cerita menarik lainnya di Google News.