RBG.ID - Ricky Afrianto, Global Director PT Mayora Group membagikan pengalamannya dalam mengembangkan Mayora Group sebagai brand FMCG Indonesia yang go international.
Dalam acara Jaringan Pemred Promedia (JPP) Talk Episode 3 yang dipandu oleh Manager Marketing Promedia Bimo Aditya, Ricky membagikan 3 key success factor yang digunakan Mayora Group, ini dapat digunakan juga di lini bisnis lainnya.
Key success factor ini untuk penetrasi konsumen dalam bidang marketing guna menjadikan konsumen bukan pembeli pertama dan terakhir. Tiga key success, yakni quality (kualitas), efficiency (efisien), dan innovation (inovasi).
Baca Juga: Pemerintah Sepakat Ikuti Putusan MK Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK Jadi 5 Tahun
“Karena kita tadi sudah nyebutin quality, efficiency, dan innovation itu kan penting banget. Sebagai perusahaan Indonesia, kita ternyata kualitasnya ga kalah kok sama negara lain. Kebanyakan kita kalo masuk pasar luar negeri, kita merasa produk kita ini inferior. Nah itu sesuatu persepsi yang salah”, ujarnya.
Tidak hanya itu, Ricky juga bercerita bahwa konsumen tidak dapat dibohongi. Menurutnya, jika key success factor dijalankan dengan baik namun konsumen merasa produk yang ditawarkan tidak sesuai, maka ia tidak akan pernah kembali lagi menjadi pelanggan produk kita.
“You never cheat the consumer, gak bisa bohongi konsumen. Karena kalau mereka makan produknya tapi rasanya atau kualitasnya ga oke, ga akan repeat. Nah apalagi di dunia bisnis, kalo konsumen ga repeat, kita tewas deh," kata Ricky.
Baca Juga: Paula Verhoeven Alami Keguguran Usai Baim Wong Batal Berangkat Haji
Bimo Aditya selaku Manager Marketing Promedia menanggapi terkait hal tersebut, bahwasannya konsumen mengetahui kualitas suatu produk mulai dari produksi hingga distribusi. Mereka akan menjadi pelanggan jika brand tersebut dirasa terkenal dan memiliki sepak terjang yang baik, hingga success story menjadi nyata.
Selain membahas terkait kunci sukses tadi, Ricky Afrianto membagikan pengalamannya mengenai pengaruh brand ambassador dalam penetrasi konsumen dari sisi marketing.
Dia menjelaskan orang yang ditunjuk brand ambassador harus faham terkait konsumen tidak hanya faham produk saja.
Baca Juga: Kenapa Perokok Tetap Bisa Sehat dan Berumur Panjang? Ini Penjelasan dari Ahli
“Pertama selebritinya of course orang harus tau. Yang kedua, disamping orang tahu, juga punya kesesuain dengan kita. Jadi kalo mereka kita menawarkan sesuatu yang lembut dan kita menggunakan rocker kan gak nyambung. Nah itu usahain kalo bisa match. Nah yang ketiga, secara persepsi dari segi konsumen ya yang tidak negatif.” jelasnya.