RBG.ID – Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) menjamin keamanan uang dan data nasabah dari serangan siber yang mereka alami sejak Senin (9/5).
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BSI, Wisma Mandiri Thamrin, Jakarta.
“Tentunya prioritas utama kami adalah meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI atau Bank Syariah Indonesia,” ungkap Hery Gunardi.
Baca Juga: Setelah 4 Hari, BSI Mobile Sudah Bisa Diakses
Dia juga mengabarkan jika saat ini layanan BSI sudah berjalan normal baik untuk ATM dan BSI Mobile dan dapat digunakan untuk bertransaksi.
“Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan dengan baik,” kata Hery Gunardi.
Sebelumnya, saat kunjungan Menteri BUMN, Erick Thohir bertemu dengan Hery Gunardi, mereka akhirnya mengungkapkan alasan bank hasil merger itu tidak dapat diakses berhari-hari karena serangan siber.
Baca Juga: BSI Mobile Sudah Dapat Digunakan, Begini Kronologi Gangguan BSI Error
Mereka bekerja keras memulihkan sistem sejak serangan terjadi pada Senin (8/5). Bahkan saat keluhan datang seperti air bah mereka berusaha menenangkan nasabah dengan mengatakan sistem tengah dalam masa perawatan.
Gangguan ini diduga dari serangan siber ransomware, salah satu jenis malware berbahaya atau virus. Program ini dapat menghancurkan atau memblokis akses ke data atau sistem penting.
Baca Juga: Erick Thohir Konfirmasi BSI Menerima Serangan Siber, Dia Akan Memantau Perbaikannya
Sehingga BSI mengambil langkah dengan temporary switch off pada beberapa salurannya agar tetap aman.
“Kami menemukan adanya indikasi dugaan serangan siber sehingga kami perlu melakukan evaluasi dan juga melakukan temporary switch off beberapa channel-nya untuk memastikan sistem kami aman,” ungkap Hery Gunardi.
Ke depannya, BSI akan menganggarkan Rp 580 miliar untuk meningkatkan kemanan perusahaan dari gangguan-gangguan lainnya termasuk serangan siber.