Pengumuman yang disampaikan lewat e-mail itu dinilai akan memberi tekanan terhadap para pegawai untuk menyetop aksi.
”Saya memperkirakan aksi mogok akan berakhir dalam sepekan karena para pekerja tidak mau masuk ke daftar 17 ribu orang yang di-PHK,” ujar Thomas.
Boeing diketahui mengalami masalah finansial dan hubungan dengan para karyawannya dalam beberapa waktu terakhir.
Mereka mencatat kerugian USD 5 miliar atau sekitar Rp 77,8 triliun pada kuartal III 2024.
Boeing menaksir pendapatan mereka sekitar USD 17,8 miliar pada 23 Oktober. Angka itu menegaskan kerugian Boeing sekitar USD 9,97 per saham.
Boeing pun mengharapkan arus kas negatif yang lebih baik dari perkiraan sekitar USD 1,3 miliar.
Badan Global S&P telah menempatkan Boeing pada CreditWatch, sebuah tanda bahwa badan tersebut dapat menurunkan peringkat produsen pesawat terbang itu jika pemogokan berlanjut. (*)