ekonomi

Beda Nasib dengan Gojek dan Grab, Driver Ojol Baru Ini Bisa Raup Puluhan Juta per Bulan

Selasa, 3 September 2024 | 14:02 WIB
Ilustrasi pengemudi ojek online, kini hadir AirAsia ojol (Unsplash/ Mufid Majnun)

RBG.id - Ribuan pengemudi ojek online dari berbagai wilayah di Indonesia baru-baru ini menggelar aksi demonstrasi besar-besaran yang menarik perhatian publik.

Aksi tersebut dipelopori oleh Koalisi Ojol Nasional yang menyuarakan keluhan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh para mitra pengemudi terhadap sejumlah aplikator ojek online, termasuk Grab, Gojek, Maxim, Shopee, dan Lalamove.

Dalam pernyataannya, perwakilan dari Koalisi Ojol Nasional menegaskan bahwa pada 29 Agustus 2024, seluruh driver se-Indonesia akan menghentikan semua jenis orderan, baik itu pengantaran makanan, paket, maupun kendaraan.

Baca Juga: Viral! Tak Sanggup Belikan Lipstick, Suami Arogan Ini Tega Tarik Jilbab Istri di Hadapan Kasir Minimarket

"Tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun pada hari tersebut," ungkap mereka.

Gojek dan Grab memang dikenal sebagai dua aplikasi ojek online paling populer di Indonesia, dengan jutaan pengguna aktif.

Namun, di tengah gejolak ini, muncul alternatif transportasi online yang menawarkan potensi pendapatan yang lebih besar bagi para drivernya, bahkan mencapai hingga Rp20 juta per bulan.

Baca Juga: Profil Paus Fransiskus dan Perjalanan Menjadi Paus, Pimpinan Gereja Katolik Tertinggi di Dunia yang Datang ke Indonesia

1. AirAsia Driver

Sejak diluncurkan pada November 2022, AirAsia Driver hadir dengan skema baru yang mengubah lanskap industri ojek online di Indonesia.

Berbeda dengan Grab dan Gojek yang hanya menawarkan status mitra bagi pengemudinya, AirAsia Driver memberikan status karyawan tetap kepada driver-nya.

Dengan status ini, driver AirAsia berhak atas berbagai fasilitas layaknya karyawan pada umumnya.

Pendapatan yang ditawarkan oleh AirAsia Driver pun sangat menggiurkan.

Baca Juga: Bukan Naik Jet Pribadi, Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia Menggunakan Pesawat Komersil

Di Malaysia, driver ojol AirAsia bisa memperoleh sekitar 30 Ringgit Malaysia per jam, yang setara dengan Rp99.210.

Jika seorang driver bekerja selama 8 jam setiap hari selama sebulan, maka pendapatan bulanan mereka bisa mencapai Rp19,84 juta hingga Rp23,15 juta.

2. Lalamove

Selain AirAsia, Lalamove juga muncul sebagai pesaing kuat di industri ojek online dengan layanan Lalamove Ride.

Baca Juga: Segini Harga dan Spesifikasi Toyota Innova Zenix, Mobil yang Dipakai Paus Fransiskus Selama Berkunjung di Indonesia

Terfokus pada layanan kurir, Lalamove menawarkan peluang pendapatan yang menarik bagi para mitranya.

Sejak beroperasi di Indonesia pada 2018, Lalamove terus memperluas jangkauannya di berbagai provinsi, khususnya di Pulau Jawa.

Mitra driver Lalamove bisa mendapatkan penghasilan harian hingga Rp700.000.

Jika konsisten, mereka berpotensi meraih pendapatan bulanan hingga Rp21 juta.

Penghasilan tersebut dapat menjadi alternatif menarik bagi para driver yang merasa kurang puas dengan pendapatan dari platform lain.

Baca Juga: Mendarat di Indonesia, Paus Fransiskus Langsung Dijemput Toyota Innova Zenix

Kehadiran para pesaing ini memberikan pilihan baru bagi para driver ojek online yang sedang mencari peluang pendapatan yang lebih menguntungkan.

Di tengah situasi yang sedang memanas, para driver memiliki opsi untuk beralih ke platform yang menawarkan keuntungan lebih besar.

Tanggapan Grab Soal Demo 29 Agustus

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari wilayah Jabodetabek menggelar aksi unjuk rasa pada akhir Agustus lalu, memprotes tarif layanan antar barang dan makanan yang dianggap belum diatur secara memadai oleh pemerintah.

Baca Juga: Agensi Han So Hee Tanggapi Kasus Penangkapan Ibu Aktris: Terlibat dalam Operasi Tempat Perjudian Ilegal

Para pengemudi merasa dampak dari ketidakjelasan ini adalah perang harga yang merugikan mereka.

Menanggapi aksi tersebut, Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina, menyatakan bahwa demo berjalan dengan kondusif dan tertib.

Rosel juga menekankan bahwa Gojek selalu terbuka terhadap aspirasi yang disampaikan oleh para mitra driver.

"Kami senantiasa memberikan ruang bagi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek untuk menyampaikan aspirasi mereka melalui berbagai wadah komunikasi formal," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Profil Agung Budisatria, Direktur RS Medistra yang Viral Diduga Melarang Dokter Pakai Hijab

Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menegaskan bahwa pihaknya menghargai hak para mitra pengemudi untuk menyuarakan pendapat mereka.

Tirza menjelaskan bahwa Grab memiliki berbagai saluran bagi mitra untuk mengemukakan pendapat dan memberikan masukan, termasuk melalui layanan Grab Support dan pertemuan tatap muka yang rutin dilakukan antara perwakilan Grab dan komunitas Mitra Pengemudi.

Tirza juga menekankan bahwa tarif layanan pengantaran Grab telah dihitung dengan cermat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial.

Tarif yang diadaptasi dari aturan tersebut, menurut Tirza, akan menjaga stabilitas antara pendapatan mitra pengemudi dan stabilitas permintaan pasar terhadap layanan Grab.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Siapkan 9 Tempat Parkir untuk Jemaat Misa Akbar di GBK, Cek Lokasinya di Sini

Lebih lanjut, Tirza memastikan bahwa Grab Indonesia tidak pernah melakukan pemotongan terhadap pendapatan mitra pengemudi untuk digunakan sebagai diskon bagi konsumen.

"Semua biaya promosi berasal dari perusahaan dan dirancang untuk membantu meningkatkan permintaan dari konsumen, yang pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap pendapatan para Mitra Pengemudi," tutupnya.***

 

Tags

Terkini