Baca juga: Soal Relokasi SDN Pondok Cina 1, Sekda Depok Undang Orang Tua Siswa
Kedua sekolah itu berdiri setelah KH Yahya Nuih sebagai Kepala Desa Pondok Cina tahun 1973-80an, ditunjuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membangun sekolah. SDN Pondok Cina 3 dan 5 dibangun sebagai upaya pemerintah untuk memberikan pendidikan yang layak.
“Tanah tersebut didapatkan dari hadiah yang diberikan oleh keluarga Cina, sebagai imbalan karena KH Yahya Nuih mampu menyelesaikan sengketa dengan tertib dan tidak berantem. KH Yahya Nuih memanfaatkan tanah itu untuk menjadi sekolah. Maka, dibangunlah sekolah dan menjadi SD Pondok Cina yang baru,” ungkap Djaja di teras rumahnya Jalan Majapahit No32 Kelurahan Kemirimuka, Beji Kota Depok.
Saat itu, Djaja sudah lulus sekolah dan menjadi juru tulis Kepala Desa Pondok Cina, KH Yahya Nuih. Dia menyadari perjuangan tokoh masyarakat Pondok Cina memang begitu besar. Mulai dari mencari tanah kosong, mengumpulkan material untuk pembangunan sekolah, hingga saat ini sudah bisa dinikmati generasi millenial.
“Tokoh masyarakat yang sangat berperan penting, yakni H Mawardi, H Wahab, H Riun, H Lias, Bekik, H Mahmud, Lurah Mamad, Rojak, Dulhamid, Nawawi, dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu,” tutur siang itu.
Pria yang memiliki cucu 11 ini berharap, dengan perkembangan yang sangat pesat ini, SDN Pondok Cina 1 sudah puluhan tahun berdiri mampu terus berjalan, sampai generasi millenial bahkan cucu dan cicit.
“Jangan lupakan sejarah, harus menghargai perjuangan tokoh masyarakat Pondok Cina dalam membangun SDN Pondok Cina 1,” bebernya.