Perlu diketahui, Senin (24/10), anak asal Kota Depok disebut-sebut tengah dirawat di rumah sakit (RS) DKI Jakarta akibat menderita gagal ginjal akut. Penegasan tersebut dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono terkait tingginya angka kasus di Ibu Kota Negara itu.
Heru mengungkapkan, tidak semua kasus gagal ginjal akut tersebut berasal dari Jakarta. Dari beberapa orang pasien dirawat di Jakarta berasal dari wilayah penyangga, seperti Bekasi, Tangerang, hingga Depok.
“Memang pasiennya itu berada di DKI, tapi dari domisili di berbagai daerah di sekitar Jakarta, ada di Bekasi dan lainnya,” ucapnya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (24/10).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada temuan 82 kasus kasus gagal ginjal akut misterius pada anak hingga 20 Oktober 2022. Angka ini diperoleh dari hasil penelusuran Dinkes DKI di seluruh puskesmas hingga rumah sakit yang ada di ibu kota.
Pihaknya tak bisa melarang warga daerah sekitar untuk dirawat di Jakarta. Oleh karena itu, temuan kasus gagal ginjal akut misterius di ibu kota terlihat banyak. “Tentu kami tetap menangani warga domisili Bodetabek yang berobat di Jakarta,” ujarnya.
Diketahui pula, Minggu (16/10), balita AAN di Kampung Rawageni RT1/8, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung meninggal akibat gagal ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. (dra/rd)
Reporter: Indra Abertnego Siregar
Editor: M. Agung
Sumber: Radar Depok