Usai melahap tanjakan cinta, mata kita di manjakan dengan hamparan savana Oro Oro Ombo. Oro-oro Ombo dihiasi oleh hamparan bunga verbena, jika pendakian dilakukan bulan April, Mei dan Juni bunga verbena ini mekar dan berwarna ungu memenuhi savanna seluas 20 hektar.
Verbena tumbuh tinggi, hampir setinggi tubuh manusia. Ketinggiannya rata-rata 1,5-2 meter. Melewati verbena pun seakan seperti menembus labirin hidup. Tak khayal, spot Oro-oro Ombo ini menjadi favorit pendaki untuk berfoto.
Di ujung savanna oro oro ombo, kita masuk ke pos Cemoro Kandang. Dari Ranu Kumbolo hingga Cemoro Kandang yang berada di ketinggian 2500 Mdpl, jarak tempuhnya 2,5 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
Karena waktu sudah menunjukan pukul 16:00, tidak ada waktu untuk berleha leha di setiap posnya, kita langsung melanjutkan pendakian ke pos Jambangan yang memiliki ketinggian 2600 Mdpl.
Perjalanan dari Cemoro Kandang ke Jambangan cukup menguras tenaga, jalurnya menanjak dan berliku sepanjang 3 km.
Dalam perjalanan dari Cemoro Kandang ke Jambangan, kami menemukan asa untuk mencapai puncak Mahameru. Arlan yang sempat berdiskusi dengan penjaga hutan yang berpapasan menayakan kondisi jalur pendakian.
“Api memang sudah padam di jalur pendakian menuju puncak, hanya tanahnya masih panas liat tuh sepatu saya kebakar. Saya juga bingung mau laporan ke pos apakah dijinkan atau tidak untuk pendaki. Tapi, kalau mau ke puncak, temen temen harus waspada aja,” kata Arlan menirukan ucapan petugas tersebut.