Senin, 22 Desember 2025

Menikmati Indahnya Ranu Kumbolo dan Oro Oro Ombo

- Kamis, 22 September 2022 | 17:41 WIB
TERBAYARKAN: Indahnya Ranu Kumbolo, Oro Oro Ombo dan Pos Jambangan saat menapaki pendakian Gunung Semeru. FOTO: DOKUMEN PRIBADI
TERBAYARKAN: Indahnya Ranu Kumbolo, Oro Oro Ombo dan Pos Jambangan saat menapaki pendakian Gunung Semeru. FOTO: DOKUMEN PRIBADI

Pendakian menuju Ranu Kumbolo melalui jalur normal jauh lebih nyaman karena tidak ditemui tanjakan ekstreem seperti jalur Ayak Ayak. Jalurnya cenderung landai, namun menempuh waktu dan jarak yang cukup lama karena memutari beberapa bukit.

Lelahnya jalur pendakian bisa terobati ketika memasuki pos 4, dari ketinggian, keindahan Ranu Kumbolo sudah terlihat. Jejeran tenda berwarna warni sudah berdiri di ujung danau.

Setibanya di area perkemahan sekitar pukul 16.00, beberapa sahabat ada yang sibuk membangun tenda, ada yang mencari air, sedangkan saya dan istri mencoba memasak kudapan kentang goreng dan membuat kopi dan susu hangat.

Ranu kumbolo saat itu sangat dingin sekali, melihat thermometer di jam tangan  menunjukan angka 10 derajat celcius, dan terus menurun. Sore itu dimafaatkan untuk istirahat usai makan, jaga jaga jika kondisi kebakaran di Kalimati sudah padam dan bisa didaki.

Jumat (20/9/2019), pukul 05.30 saya terbangun karena ingin buang air kecil, rasa rasanya untuk membuka tenda butuh keberanian yang sangat kuat untuk melawan dinginnya Ranu Kumbolo yang saat itu mencapai 5 derajat celcius.

Usai sarapan pagi di Ranu Kumbolo kita habiskan untuk sesi foto foto, sedangkan dua sahabat Fidel dan Kondor melihat kondisi api di Kalimati. Sepanjang hari itu kita menunggu kabar dari Fidel dan Kondor yang sedari pukul 08.00 hingga pukul 14.30 belum juga datang ke Ranu Kumbolo untuk melaporkan hasil pantauannya di Kalimati.

Arlan dan saya mencoba mencari informasi ke beberapa pendaki lain, kebetulan pendaki asal Sulawesi Selatan yang baru saja melihat kondisi di Kalimati memberikan informasi ke Arlan.

“Api sudah padam di jalur pendakian menuju puncak Semeru, hanya ada beberapa titik api yang masih menyala. Saya fikir jalur sudah bisa di lewati,” kata salah satu pendaki asal Sulawesi Selatan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X