Senin, 22 Desember 2025

Menyusuri Gua Kematian

- Kamis, 14 Juli 2022 | 10:50 WIB
RUMAH ADAT: Tim Gerakan Anak Negeri (GAN) Ekspedisi Tana Toraja foto bersama di depan Tongkonan (Rumah adat Tana Toraja) di destinasi wisata Kete Kesu. FOTO: ISTIMEWA
RUMAH ADAT: Tim Gerakan Anak Negeri (GAN) Ekspedisi Tana Toraja foto bersama di depan Tongkonan (Rumah adat Tana Toraja) di destinasi wisata Kete Kesu. FOTO: ISTIMEWA

“Masyarakat Toraja berkeyakinan, jika semakin tinggi Erong maka semakin tinggi derajat orang tersebut atau orang yang memiliki kedudukan yang terhormat,” jelas pemuda yang menjadi guide sambil memegang lampu Patromak.

Semakin dalam masuk gua, kita harus melewati lorong sempit dan gelap, butuh perjuangan untuk melewatinya karena kita dipaksa merayap sepanjang 50 meter.

Menurut informasi pemandu yang membawa kita ke dalam gua, di Objek Wisata Kuburan Londa. Hanya Marga Tolengke yang bisa dikuburkan disini, diluar dari garis Marga Tolengke harus dikebumikan ditempat lain.

“Kuburan Londa ini juga merupakan kuburan keluarga terbesar di Toraja Utara,” jelasnya.

Setelah mengeksplore Londa, Tim Espedisi TanahToraja beranjak menuju Ke’te Kesu yang menjadi salah satu destinasi wisata wajib bagi siapapun yang berkunjung ke Tana Toraja.

Kete Kesu merupakan desa adat kuno yang ditetapkan sebagai cagar budaya Indonesia. Kete kesu bagai museum hidup dimana kita dapat merasakan budaya pertama dan tradisi masyarakat kuno Toraja.

Menurut beberapa sumber, diperkirakan desa yang berada ditengah-tengah area persawahan ini telah berumur lebih dari 400 tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X