Selanjutnya pemaparan ketiga disampaikan oleh Any Adelina Hutauruk, SKM, MSc.PH. menyampaikan materi dengan judul “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia”.
“Perubahan iklim saat ini merupakan sebuah keniscayaan yang sudah dan sedang terjadi, sehingga diperlukan penanganan yang segera dimulai dari skala local,” ujarnya.
Ia menjelaskan dampak perubahan iklim mencakup banyak aspek mulai dari frekuensi turunnya hujan yang sangat sering, kekeringan kekurangan air bersih dan sanitasi, sehingga menyebabkan terjadinya kegagalan panen, kelaparan, menganggu derajat kesehatan manusia mulai dari segala kelompok umur, dsb.
“Sistem kesehatan yang tahan iklim adalah sistem yang mampu mengantisipasi, merespons, memulihkan diri dan beradaptasi dengan guncangan dan tekanan terkait iklim, sehingga membawa perbaikan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan dimana hal ini telah didukung oleh kerangka kerja operasional WHO yang memuat isu tersebut,” tandasnya.
Selanjutnya, pemaparan disampaikan Direktur Utama PT. Tirta Asasta Kota Depok, M. Olik Abdul Holik., Ak., M.Si. menyampaikan materi “Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bagi Masyarakat pada Kondisi Perubahan Iklim dan kerentanan Lingkungan”.
“Tujuan penyelenggaraan penyediaan air minum adalah untuk memenuhi hak rakyat atas air minum, dan terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau,” ucapnya.
Selain itu, terdapat penerapan bagi PDAM seluruh Indonesia adalah minimum pemakaian air yang bisa disubsidi adalah 1-10 m3. Kondisi saat ini dalam penyelenggaran SPAM adalah banyak warga yang terkendala mendapatkan sumber air bersih, aman, dan sehat. Ia menjelaskan beberapa warga juga masih memakai air sumur dalam dan masih berpotensi mengandung bakteri pathogen, besi, mangan dan bersuhu tinggi yang tentunya belum tentu aman bagi kesehatan.