Minggu, 21 Desember 2025

RSUD Kota Bogor Tertangani 36 Kasus Campak, Kadinkes: Tidak Masuk Kriteria KLB

- Senin, 30 Januari 2023 | 17:39 WIB
Waspada! Bahaya komplikasi campak pada anak bisa sebabkan kematian, ini penjelasan Kemenkes (ilustrasi)
Waspada! Bahaya komplikasi campak pada anak bisa sebabkan kematian, ini penjelasan Kemenkes (ilustrasi)

RBG.ID-BOGOR, Ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Bogor, membuat RSUD Kota Bogor bersiaga.

RS plat merah ini bersiap diri apabila terjadi lonjakan kasus campak. Hal itu dikatakan Direktur Utama RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir.

Kesiapan itu dikarenakan, sekitar tujuh puluh persen kunjungan pasien di RSUD Kota Bogor merupakan warga Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Puluhan Warga Kota Bogor Positif Campak, Dinkes: Belum Berstatus KLB

"Tentu kami siap berperan membantu mengatasi persoalan ini. Semua pasien campak yang kini dirawat di RSUD Kota Bogor tertangani dengan baik," kata dr. Ilham Chaidir, sapaan akrabnya.

Berdasarkan data yang tercatat, sepanjang 2022, RSUD Kota Bogor telah menangani 10 kasus campak. Dan kasus tertinggi terjadi pada Desember 2022, sebanyak 5 kasus.

Jumlah kasus campak mengalami lonjakan pada awal 2023. Tercatat hingga 30 Januari 2023, terdapat 36 pasien kasus campak yang kini ditangani RSUD Kota Bogor. Sebanyak 14 pasien merupakan warga Kota Bogor dan 22 pasien lainnya berasal dari Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Belasan Warga Kabupaten Bogor Idap Campak, Dinkes Bilang Begini

Sementara itu, Subkoordinator Perawatan Medik Rawat Inap RSUD Kota Bogor, dr. Adhari Zulkarnain mengatakan, dari 36 pasien yang dirawat, kondisinya terbilang aman dan terkendali. Para pasien itu, dirawat diruang anak Situgede.

"Dari 36 pasien yang ditangani, 11 pasien masih dirawat. Sementara 25 pasien sudah sembuh dan diperbolehkan pulang," sebutnya.

Adhari menduga, kenaikan kasus campak dikarenakan selama dua tahun terakhir banyak anak yang tidak di imunisasi, akibat terfokusnya pelayanan kesehatan pada penanganan pandemi covid-19.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan imunisasi bisa dilakukan di puskesmas terdekat," terang dokter yang mengenakan kacamata ini.

Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Paparkan Kasus Campak Sepanjang 2022, Ini Hasilnya

Adhari mengatakan, bila penyakit campak disebabkan oleh virus RNA. Virus tersebut dapat ditularkan secara droplet yang keluar dari hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi campak pada saat bersin, batuk dan bicara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X