Selasa, 21 Maret 2023

Pertanyakan CSR, Ormas Garis Sukabumi Raya dan Paguron Sapu Jagat Unras di PT Wan Shi Da

- Rabu, 18 Januari 2023 | 22:29 WIB
Ratusan anggota Ormas Garis Sukabumi Raya dan Paguron Sapu Jagat unras di PT Wan Shi Da Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. (Dendi/Radar Sukabumi)
Ratusan anggota Ormas Garis Sukabumi Raya dan Paguron Sapu Jagat unras di PT Wan Shi Da Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. (Dendi/Radar Sukabumi)

RBG.ID, SUKABUMI - Pabrik PT Wan Shi Da Indonesia, tepatnya di Kampung Cibuntu, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, digeruduk ratusan anggota Ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Sukabumi Raya dan Paguron Sapu Jagat, Rabu (18/01/2023).

Ketua DPD Ormas Garis Sukabumi Raya, Ustad Ade Saefulloh mengatakan, aksi anggota Ormas Garis Sukabumi Raya ke PT Wan Shi Da Indonesia ini, menuntut hak kepada pihak perusahaan mewakili warga Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi khususnya warga Desa Padabeunghar.

"Karena, memang pada waktu itu Ormas Garis Sukabumi Raya pada tahun 2015 lalu sudah ada perjanjian antara masyarakat dengan perusahaan itu. Nah, ini kami dari Ormas Garis Sukabumi Raya yang diwakilinya," ujar Ustad Ade, Rabu (18/01/2023).

Baca Juga: Dampak PHK, Ribuan Buruh di Cicurug Unras PT MCA

Ustad Ade menegaskan, pada kesepakatan tahun 2015 lalu itu, PT Wan Shi Da Indonesia akan memberikan program CSR kepada masyarakat, izin lingkungan dan dampak lingkungan. Bahkan pihak perusahaan bersedia bekerjasama dalam hal bidang yang dibutuhkan perusahaan bersama Ormas Garis Sukabumi Raya.

"Sampai saat ini kesepakatan itu belum terealisasi. Kami sudah sangat bersabar selama 8 tahun menunggu. Hari ini klimaksnya kami turun untuk mempertanyakan persoalan tersebut. Intinya, Ormas Garis Sukabumi Raya tidak ada kepentingan apapun kepada perusahaan. Karena, Garis Sukabumi Raya hanya membela hak masyarakat," tegasnya.

Menurutnya, saat melakukan audiensi, pihak perusahaan telah mengeluarkan anggaran per tahun untuk masyarakat sebesar Rp10 juta sebelum lebaran.

Baca Juga: Ribuan Nakes Honorer Sukabumi Unras di Bandung

Sementara, jika dihitung hasil produksi perusahaan dari PT Wan Shi Da Indonesia ini, per tahunnya mencapai 270 ton, di kali Rp900 dengan jumlah total per bulan omzetnya mencapai Rp2,5 miliar.

"Kalau dipresentasikan per tahunnya itu 2,5 persen untuk program CSR. Nah, itu sudah tidak terbayangkan nilainya. Sementara faktanya, per tahun perusahaan hanya memberikan Rp10 juta saja," terangnya.

Ia menilai uang yang diberikan oleh PT Wan Shi Da Indonesia sebesar Rp10 juta per tahun itu, dianggap untuk tunjangan hari raya.

Baca Juga: Perjuangkan Nasib Honorer, Nakes Sukabumi Bakal Unras ke Jakarta

"Jika semisal itu CSR, karena di wilayah ini ada Organisasi maka, saya harus mengetahui. Minimal Ketua DPC Jampang Tengah harus mengetahuinya. Makannya, ini yang kami gugat," timpalnya.

Ormas Garis Sukabumi Raya menegaskan akan kembali melakukan aksi pada 1 Februari 2023 mendatang. Pasalnya hari ini yang memiliki kebijakan dari perusahaan itu, Chen Bobin tidak hadir pada saat audiensi.

Bahkan, jika tidak datang pimpinan perusahaannya, ia mengancam akan menutup perusahaan tersebut dengan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi.

Baca Juga: Kawal Unras di Kadudampit, Polres Sukabumi Kota Terjunkan Ratusan Personel

"Kalau aksi yang sekarang yang turun sekitar 500 orang. Mudah-mudahan ini, dapat menjadi percontohan buat perusahaan lain. Nanti, kami juga akan mempertanyakan soal Amdal dan TKA di perusahaan ini. Makanya, nanti kami akan datang ke kantor Imigrasi," bebernya.

Sementara itu, Humas PT Wan Shi Da Indonesia, Iyan menjelaskan, kedatangan anggota Ormas Garis ini, untuk mempertanyakan dan tuntutan soal penyaluran program CSR dari perusahaan yang dinilai tidak tepat sasaran yang sudah dijanjikan pada tahun 2015.

"Sebenarnya, kami pun waktu itu belum tahu. Memang pernah dikeluarkan program CSR, tetapi ternyata pengeluaran CSR itu, harus 2,5 persen dari hasil produksi perusahaan," imbuhnya.

Baca Juga: Polsek Parakansalak Pasang Garis Polisi di Lokasi Jembatan Ambruk

Pihaknya mengaku, seharusnya pemerintah Desa Padabeunghar yang menjawab persoalan program CSR tersebut. Namun, saat melakukan audiensi kepala desa telah menjawab bahwa uang atau bantuan yang diberikan oleh PT Wan Shi Da kepada pemerintah desa itu, bukan program CSR.

"Padahal pada kwitansi itu sudah jelas itu adalah CSR. Ini bukti-buktinya juga ada," paparnya.

Untuk itu, ia mengklaim sampai sejauh ini perusahaan sudah menunaikan kewajibannya untuk menyalurkan program CSR kepada masyarakat melalui pemerintah Desa Padabeunghar.

Di sisi lain, kepedulian perusahaan untuk lingkungan, terus berjalan. Seperti membuat lapangan untuk warga dengan mengirimkan alat berat, pembangunan masjid di Ciembe dan satu unit mobil Avanza untuk warga Kedusunan Panyindangan.

"Selain itu, untuk lingkungan kita juga memberikan uang sebesar Rp1 juta perbulan untuk masyarakat terdampak," bebernya.

Pihaknya menambahkan, hasil dari audiensi ini, belum membuahkan hasil dan rencananya pada 1 Februari 2023 nanti, akan ada pertemuan kembali dengan pimpinan PT Wan Shi Da bersama Ormas Garis Sukabumi Raya.

"Iya, karena orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini adalah bos dan saya hanya bertugas sebagai humas serta tidak memiliki kewenangan lebih, dalam hal kebijakan," imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Jampang Tengah, Polres Sukabumi, AKP Usep Nurdin mengatakan, pihaknya sudah mengawal berjalannya mediasi antara ormas Islam Garis bersama PT Wan Si Da dengan menerjunkan petugas gabungan sebanyak 400 personel dari Polsek Jampang Tengah, Polres Sukabumi, TNI dan Satpol PP.

"Perusahan ini, disinyalir tidak bisa menunjukan atau tidak bisa membuktikan soal CSR kepada masyarakat. Selain itu, dari ormas Garis itu mempertanyakan terkait kerjasama yang terjalin atau dibina pada 2015. Namun, sampai saat ini belum pernah terjadi kerjasamanya," jelasnya.

Ia mengungkapkan, hasil dari mediasi ini, belum selesai atau belum menemukan titik temu. Sebab itu, direncanakan akan dilakukan pertemuan kembali pada 1 Februari 2023.

"Alasanya karena memang yang hadir dari perwakilan perusahaan tidak bisa menjelaskan secara akurat. Sementara ormas Garis ingin bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan," tandasnya. (Den)

Editor: Garis NB

Tags

Terkini

Ngeri! Siswa SD di Sukabumi Tewas Dibacok Anak SMP

Selasa, 7 Maret 2023 | 09:32 WIB

Pergi ke Sawah, Warga Sukabumi Hilang Misterius

Jumat, 17 Februari 2023 | 10:04 WIB

Inilah 16 Tol yang Dioperasikan Saat Lebaran 2023

Jumat, 10 Februari 2023 | 10:47 WIB
X