RBG.id - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh dan menjamur pascabencana gempa bumi Cianjur.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra mengatakan beberapa masyarakat sudah mulai bertanya kepada Diskoperdagin Kabupaten Cianjur mengenai tata cara menjadi UMKM.
Bahkan, belum lama ini, pelatihan dan pembinaan sudah dilakukan berkaitan dengan UMKM soal pembuatan lantak atau panganan dari buah pisang.
Baca Juga: Dana Stimulan Gempa Tahap 3 Kapan Cair, Ini Kata Bupati Cianjur
“Kami juga berikan pembinaan dan pelatihan, seperti kemarin pembuatan lantak. Bisa saja akan ada UMKM baru yang bangkit pascabencana asal dengan konsistensi yang kuat dan tidak hanya di awal saja semangatnya,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra.
Lanjut Tohari, meski mengalami penurunan UMKM pada awal penanganan kebencanaan, hal tersebut dianggap suatu kewajaran. Lantaran pelaku UMKM masih terfokuskan pada penanganan dan modal yang berkurang dikarenakan dipusatkan terhadap kebutuhan selama mengungsi.
Bahkan, untuk menambah kembali UMKM di Kabupaten Cianjur, pihaknya menampung semua masyarakat yang ingin menjadi pelaku UMKM agar bisa kembali bangkit. Masyarakat bisa mengajukan hal tersebut ke Diskoperdagin Cianjur dengan data-data mengenai usaha yang akan dijalankan.
Baca Juga: Renovasi Sekolah Terdampak Gempa Dirediksi Rampung dalam Tujuh Bulan
“Kami sedang menampung masyarakat yang terdampak untuk menghidupkan UMKM, tapi tidak instan, perlu tahapan untuk kami ajukan ke provinsi dan juga pusat dengan data-data jelas.
Ini sebagai semangat untuk bangkit, sehingga peluang dicari,” tuturnya.
“Sudah mulai bagus sekarang pascabencana, kami terus memantau dan mendata berapa UMKM yang terdampak. Ada dampak juga, dari mulai modal dan konsentrasi ke penanganan,” sambungnya. (kim)