RBG.id - Sudah satu setengah tahun lamanya guru-guru Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM As Syauqie cabang Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang belum menerima honor dari yayasan.
Padahal tujuh guru-guru di PKBM As Syauqie, rutin mengajar para muridnya yang berjumlah 50 orang selama satu minggu sekali itu.
Para guru PKBM As Syauqie cabang Desa Ciwalen menduga, ada permainan dari Kepala Sekolah PKBM As Syauqie perihal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang salah satunya diperuntukkan untuk honor mengajar.
Baca Juga: Honor Guru di Sindangbarang Diduga Disunat, Ketua Yayasan : Untuk Kemajuan Lembaga
Salah seorang guru PKBM As Syauqie cabang Desa Ciwalen, berinisial D mengatakan, hingga kini ia dan para guru lainnya, baru menerima uang dari yayasan untuk operasional mengajar sebesar Rp1 juta.
“Yang saya tahu kan, teknis BOS itu turunnya 6 bulan sekali, salah satunya diperuntukkan untuk honor guru. Selama satu setengah tahun mengajar, saya belum menerima hak itu,” kata D, Minggu (15/01/2023).
Baca Juga: Pemkab Bandung Siapkan Rp12,7 Miliar untuk Guru Agama dan MI
Ia pun mempertanyakan yayasan PKBM As Syauqie yang dinilai tidak mungkin jika selama ini tak memiliki dana untuk membayar honor para guru dengan dana BOS yang rutin turun itu.
“Kalau jumlah murid ada 50 orang, 21 tahun ke bawah ada 15. Nah murid-murid yang berusia 21 tahun ke bawah kan dapat BOS, satu orangnya bernilai Rp1,8 juta,” ujar dia.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Radar Cianjur, Kepala Sekolah PKBM As- Syauqie, Solihin tidak mengetahui soal guru-guru di sekolahnya, belum menerima honor.
“Saya tidak mengetahui soal honor guru-guru PKBM As-Syauqie cabang Desa Ciwalen yang belum dibayar,” singkat Solihin melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp. (byu)