RBG.ID, CIANJUR - Omset pengrajin peti mati di Kampung Bakom RT 05 RW 02, Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa barat kini kian terpuruk.
Pasalnya, pesanan yang biasa bisa mencapai ratusan, kini di saat pandemi melandai, justru pendapatannya lebih tak menentu.
Seperti yang dirasakan Nanang (51) seorang pengrajin peti mati asal Kecamatan Mande Cianjur. Biasanya ia memiliki pegawai hingga puluhan, tetapi kini terpaksa harus memberhentikan sebagian karyawannya itu karena pesanan semakin merosot.
BACA JUGA: Imbas Pandemi, Pesepakbola Asal Cianjur Banting Stir Jadi Pengusaha Sawit
"Untuk penjualan saat ini terus menurun, apalagi ditambah dengan harga bahan baku yang terus melonjak naik," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).
Lebih lanjut Nanang mengaku, dengan menurunnya penjualan serta bahan baku yang saat ini langka serta mahal, ia terpaksa memberhentikan sebagian pegawainya hingga 20 orang.
"Karyawan dikurangi dari asalnya 30 orang sekarang hanya tersisa 10 orang saja," kata dia.