RBG.ID-BOGOR, Ramainya pemberitaan kasus bayi tertukar, membuat pasien yang berobat ke RS Sentosa Bogor menurun. Rumah sakit di Jalan Raya Parung-Kemang itu kini sepi pengunjung.
Sepertinya kepercayaan masyarakat menurun terhadap pelayanan yang diberikan RS Sentosa, pasca terungkapnya kasus bayi tertukar.
Kasus bayi tertukar ini dialami warga Ciseeng, Kabupaten Bogor, saat melahirkan di RS Sentosa setahun lalu.
Baca Juga: LRT Jabodebek Disambut Antusias Masyarakat, Kereta Khusus Wanita pada Jam Sibuk Ditiadakan Sementara
Dia baru menyadari kalau bayi yang dirawatnya selama ini bukan anak kandungnya. Kasus bayi tertukar ini pun dilaporkan ke Polres Bogor.
Setelah polisi turun tangan dan dilakukan test DNA kedua orang tua yang bayinya tertukar, bahwa benar bayi yang dilahirkan di RS Sentosa setahun lalu adalah tertukar.
“Pasti menurun pasca kejadian bayi tertukar,” ungka Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Miris! SDN V Bantargebang Ditutup Ahli Waris dengan Pagar Seng, KBM Ditiadakan
Dia menambahkan, pihak RS Sentosa selalu sampaikan ini juga yang harus dipikirkan oleh kedua ibu bayi tertukar itu. Karena banyak orang yang menggantungkan hidupnya bekerja di RS Sentosa.
“300 orang di sini (karyawan RS Sentosa, red) yang menggantungkan hidupnya, untuk presentasi sekitar 10 persen ada kali menurun dari peristiwa ini,” jelasnya.
Namun ia menuturkan, ke depan pihak RS Sentosa pasti akan membenahi diri terkait perbaikan pelayanan. “Berbenah diri untuk memperbaiki pelayanan yang saat ini ada penurunan,” katanya.
RS Sentosa juga berencana memberikan beasiswa dan program kesehatan kepada dua bayi tertukar. “Itu kan niat baik RS karena kami tidak tinggal diam menawarkan supaya anak ini diberikan beasiswa pendidikan sampai SMA,” jelasnya.
Kedua anak itu akan dicover terkait dengan kesehatannya. “Artinya itu bentuk tanggung jawab RS Sentosa, karena dari awal proses ini RS engga pernah lepas tangan,” pungkasnya.(abi)