"Istriku ini mengajar di SD sebelahan dengan tempat ini. Karena rumah kami itu sekitar 20 kilometer dari sekolah, jadi dia sering terlambat, Saya bilang kalau disuruh paksa keluar, terus terang saya ini strok (ringan), tidak bisa kerja, kita tidak punya uang buat bayar orang pindahan. Kalau begitu bantu kasian keluarkan barang-barang. Nantipi katanya," jelasnya.
Baca Juga: Biaya Kuliah Kedokteran di IPB University Capai Rp20 Juta per Semester, Berikut Rinciannya
Sementara itu, Umar selaku Kepala Desa Lahotutu membantah sudah mengusir paksa keluarga MS dari rumah itu.
"Kalau diusir (paksa) itu tidak benar, sebelum itu sudah saya sampaikan kasi waktu satu minggu, saya sampaikan lagi secara kemanusiaan kalau belum ada tempat kasi lagi satu minggu. Saya minta agar cari tempat karena fasilitas itu mau dipakai," ucapnya.
"Terus terang saja tidak saya buat-buat, warga sudah tidak senang sama mereka, karena masyarakat beri secara kemanusiaan tapi mereka tidak tahu diri. Saya sudah tolong kasi tempat tinggal, tadinya mereka didukung dan sekarang sudah tidak lagi. Dan suaminya suka cari masalah," tandasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.