RBG.ID-BOGOR, Meski rumahnya tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah, Lumintu justru gagal masuk SMAN 1 Kota Bogor lewat jalur zonazi. Padahal, banyak siswa yang tidak jelas alamatnya justru bisa masuk SMAN 1 Kota Bogor.
Lumintu, merupakan salah seorang warga Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Jarak rumahnya dengan SMAN 1 Kota Bogor yang berada di Jalan Juanda, terbilang tidak terlalu jauh.
Apalagi, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, merupakan pemukiman warga yang paling dekat dengan lokasi SMAN 1 Kota Bogor. Sebab, di sekeliling SMAN 1 Kota Bogor, merupakan perkantoran dan pusat pemerintahan.
Orang tuanya pun mengeluhkan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi tahun 2023 ini. Keluhan itu pun disampaikannya langsung ke Wali Kota Bogor, Bima Arya pada Kamis (6/7/2023).
Anak Lumintu yang awalnya berada di posisi atas dalam seleksi jalur zonasi SMAN 1 Kota Bogor terpaksa tersisih karena banyaknya pendaftar yang menggunakan titik koordinat lebih dekat dibanding alamatnya.
Padahal menurutnya, di sekitar lingkungan rumahnya hanya ada beberapa anak yang sedang berusia masuk SMA.
Baca Juga: Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Akui Penyelenggaraan PPDB Jalur Zonasi Belum Lancar
“Anak saya sempat di posisi dua, tapi sekarang namanya ketimpa-timpa sampai hilang (tersisih). Padahal nama-nama yang di atasnya bahkan tidak dikenali RT,” tuturnya.
Hal itu pun membuat Lumintu sedih karena anaknya berpotensi gagal lolos jalur zonasi. Ia sangat berharap anaknya bisa belajar di sekolah yang dekat dengan rumah karena usianya yang sudah lanjut.
“Sekarang belum daftar kemana-mana lagi karena masih menunggu pengumumannya tanggal 10 Juni 2023. Kalau tidak diterima di SMAN 1 Kota Bogor bingung. Anaknya cuma bisa nangis aja,” keluh Lumintu. (fat)