RBG.id — Pemkab Bogor terus memperkuat langkah dalam pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan.
Hal ini ditegaskan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, saat menggelar audiensi bersama Dewan Pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bogor di Ruang Soekarno-Hatta, Pendopo Bupati, Senin (6/10/2025).
Pertemuan tersebut menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyamaan visi antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan di sektor pendidikan.
Tujuannya, memastikan setiap warga di pelosok Kabupaten Bogor mendapat akses pendidikan yang setara dan berkualitas.
“Melalui pertemuan ini, kita perkuat komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas, serta mendorong program Satu Desa Satu Sarjana. Kita ingin memastikan langkah semua pihak sejalan dalam melayani masyarakat,” ujar Bupati Rudy.
Baca Juga: Perkuat SDM di Setiap Daerah, Rudy Susmanto Gagaskan Program Satu Desa Satu Sarjana
Program Satu Desa Satu Sarjana menjadi salah satu strategi utama Pemkab Bogor dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat desa.
Dengan dukungan berbagai elemen, program ini diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia unggul dan meningkatkan daya saing daerah di masa mendatang.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor, Kyai Takiyudin, turut menyampaikan berbagai capaian lembaganya sejak dibentuk pada Februari 2022.
Ia menjelaskan bahwa Dewan Pendidikan aktif mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan di berbagai wilayah.
Baca Juga: Sekda Ajat Minta OPD Kabupaten Bogor Berpikir Kreatif dan Adaptif Hadapi Tantangan Masa Depan
“Sejak terbentuk, kami sudah melaksanakan banyak kegiatan yang berangkat dari semangat partisipasi dan kerja sama berbagai pihak untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Bogor,” kata Kyai Takiyudin.
Salah satu fokus utama Dewan Pendidikan, lanjutnya, adalah meningkatkan rata-rata lama sekolah dengan menggandeng PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) serta pelaku usaha di sektor pariwisata.
Upaya tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat yang belum sempat menyelesaikan pendidikan formal.