RBG.id - Dinas Kesehatan Sukabumi akhirnya merilis hasil uji laboratorium terkait kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya jamur Coccodiodesimmitis pada buah semangka yang dikonsumsi siswa.
Temuan ini langsung ditanggapi dokter spesialis anak, Denta, melalui akun X pribadinya.
Ia menduga jamur tumbuh akibat kesalahan dalam penyimpanan buah setelah dipotong.
Baca Juga: Ikan Hiu Goreng Picu Keracunan Massal, Puluhan Siswa SD di Ketapang Tumbang Usai Santap Menu MBG
“Semangka bisa sampai ada jamurnya berarti setelah dipotong-potong terus pada jorok semua disimpannya ngawur sampai bisa tumbuh jamur ya nggak sih?” tulisnya dalam akun @sdenta.
Selain jamur pada semangka, uji laboratorium juga mendeteksi keberadaan bakteri Enterobacter cloacae pada tempe orek dan bakteri Macrococcus caseolyticus pada telur dadar.
Dinkes menduga kontaminasi terjadi karena bahan makanan dibiarkan pada suhu ruang terlalu lama sehingga bakteri berkembang biak.
Baca Juga: Apa Alasan Marselino Ferdinan Dicoret dari Skuad Timnas Indonesia? PSSI Bongkar Penyebabnya
Program MBG Masih Berjalan
Kasus keracunan massal yang melibatkan program MBG belakangan memang kerap mencuat di sejumlah daerah.
Menyikapi maraknya insiden ini, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensetneg), Juri Ardiantoro, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghentikan program tersebut, melainkan melakukan perbaikan.
“Beberapa aspirasi dari berbagai kalangan minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total,” ujarnya dikutip RBG.id dari detik.com.
Baca Juga: Patrick Kluivert Coret 7 Pemain Top Timnas Indonesia, Siapa Saja?