Ia dikenal sebagai sosok perundung dan pembuat onar di lingkungan sekolah.
“Dia dari dulu nggak berubah, suka ngebully dan ngerusuh. Mainnya bareng anak-anak yang ortunya kaya atau pejabat,” ungkap seorang alumni yang enggan disebutkan namanya.
Kesaksian ini semakin memperkuat opini publik bahwa sikap ugal-ugalan Christiano bukanlah hal baru, melainkan sudah terbentuk sejak lama.***