RBG.id -- Seluruh Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Bogor tahun ini telah resmi diberangkatkan ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi.
Sebanyak 960 orang jemaah dari kota hujan tersebut tercatat akan menjalankan ibadah haji pada musim haji tahun ini.
Salah satu jemaah, Agus S (63), tidak dapat menahan haru saat dilepas keluarga di Masjid Raya Bogor. Warga Taman Yasmin, Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat itu bahkan meneteskan air mata menyaksikan sanak saudara yang mengantarnya berangkat.
Baca Juga: Oknum Bobotoh Rusak Fasilitas Stadion GBLA Diciduk Polisi, Sempat Viral di Medsos
Meski penuh emosi, Agus merasa sangat bersyukur karena bisa kembali ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima.
“Saya tidak menyangka bisa berangkat lagi tahun ini,” ungkap Agus, yang ternyata telah menunaikan ibadah haji pertamanya pada tahun 2003. Keberangkatan kali ini menjadi kejutan tak terduga karena sebelumnya ia tak lagi merencanakan untuk berhaji kembali.
Perasaan berbeda namun tetap penuh sukacita juga dirasakan oleh Teguh W, seorang pensiunan guru yang tahun ini untuk pertama kalinya akan berhaji. Ia menyampaikan kesiapannya, baik secara jasmani maupun rohani.
“Tes kesehatan saya sudah lolos, kondisi tubuh juga bugar. Saya siap menunaikan ibadah haji,” ujar Teguh penuh semangat.
Baca Juga: Gelar Tur ke Malaysia dan Hong Kong, Segini Cuan yang Didapat Manchester United
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kota Bogor, Indra Karmawan, menjelaskan bahwa para jemaah dari Kota Bogor terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter), yakni kloter 29, 48, dan 52.
“Sebelum terbang ke Arab Saudi, seluruh jemaah akan dikumpulkan terlebih dahulu di Asrama Haji untuk proses akhir sebelum menuju Madinah,” terangnya.
Tahun ini, perhatian khusus diberikan kepada jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas. Kemenag mengusung tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas” untuk memberikan pelayanan yang lebih inklusif. Tercatat ada 18 jemaah lansia asal Kota Bogor, termasuk seorang jemaah tertua berusia 90 tahun.
“Jemaah lansia akan difasilitasi dengan layanan murur dan tanazul. Artinya, mereka tidak tinggal di tenda Mina, tapi akan ditempatkan di hotel untuk kenyamanan,” ujar Indra.