RBG.id — Julukan “Bapak Aing” kini melekat erat pada sosok Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial.
Istilah dalam bahasa Sunda yang berarti “Bapak Saya” ini tak sekadar sapaan akrab, tetapi mencerminkan ikatan emosional dan rasa hormat masyarakat terhadap figur pemimpin yang dinilai dekat, responsif, dan solutif terhadap persoalan rakyat.
Fenomena ini mencuat berkat gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat yang dikenal merakyat dan aktif turun langsung ke lapangan sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode.
Pendekatan humanis dan keterlibatannya dalam menyelesaikan persoalan warga memperkuat citra dirinya sebagai “Bapak” bagi masyarakat.
Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Temui Menteri HAM di Jakarta, Bahas Pendidikan Barak Militer?
Aktif Membuat Konten Humanis di Media Sosial
Popularitas julukan ini turut terdorong oleh keaktifan KDM di media sosial.
Kanal YouTube @Kang Dedi Mulyadi Channel, yang kini memiliki lebih dari 7,14 juta pelanggan, menyajikan konten-konten inspiratif yang memperlihatkan sisi humanis KDM dalam menjalankan tugas dan membantu warga kecil.
Narasi yang sederhana dan visual menarik menjadikan kontennya mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Baca Juga: Viral Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela Joget di Konser Tanpa Pengawalan, Ini Kata Warganet
Tak hanya di YouTube, TikTok juga memegang peran penting dalam memperluas fenomena ini.
Salah satu momen paling menyentuh adalah kisah Egi, seorang anak korban perundungan yang kemudian diasuh oleh KDM dan dimasukkan ke pesantren.
Dalam berbagai video, Egi menyebut KDM sebagai “Bapak Aing”, yang kemudian viral dan digunakan luas oleh pengguna TikTok lainnya untuk menyapa KDM.