daerah

Pilu, Ini Ungkapan Anak dari WNI yang Ditembak Aparat Malaysia: Bapak Saya ke Sana untuk Bekerja Bukan untuk Perlawanan

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:35 WIB
Potret Kedua anak almarhum Basri (54) WNI yang tewas ditembak aparat Malaysia (foto/Dokumentasi dilansir dari Kompas.com)

RBG.id– Basri (54), warga Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, tewas akibat kasus penembakan yang dilepaskan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Insiden ini juga menyebabkan empat Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya mengalami luka tembak. Diduga karena masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal.

Dari lima korban penembakan, Basri menjadi satu-satunya yang meninggal dunia. Jenazahnya telah dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan di kampung halamannya pada Rabu, 29 Januari 2025.

Baca Juga: Kondisi Empat WNI yang Jadi Korban Penembakan Aparat di Perairan Malaysia, Kemlu Justru Bilang Begini

Putra korban, Agus Sri Yono (31), mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas bantuan dalam pemulangan jenazah ayahnya.

"Kami sekeluarga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kepulangan jenazah bapak," ujar Agus, dikutip RBG.id dari Kompas pada Jumat, 31 Januari 2025.

Agus mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas kasus ini dan meminta agar pelaku penembakan diproses sesuai hukum.

Baca Juga: Begini Kondisi Artis FTV Larasati Nugroho Usai Tabrak Gerobak dan Pohon di Jaksel

"Kami berharap kasus ini mendapat tindak lanjut dan pihak Malaysia menegakkan hukum terhadap pelaku. Kami juga mohon pendampingan hukum dari pemerintah pusat, Kabupaten Bengkalis, maupun Provinsi Riau," tegasnya.

Polisi Diraja Malaysia Klaim Korban Melawan, Keluarga Membantah

Pihak Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) mengklaim penembakan dilakukan karena korban melakukan perlawanan.

Baca Juga: Ngeri, Begini Awal Mula Artis FTV Larasati Nugroho Kecelakaan hingga Mobil Terguling: Tabrak Gerobak dan Pohon

Namun, Agus membantah pernyataan tersebut dan menegaskan bahwa ayahnya pergi ke Malaysia untuk mencari nafkah.

"Saya tidak terima ayah saya disebut melawan. Beliau ke sana untuk bekerja, bukan untuk melakukan perlawanan," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB