Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan bahwa para pelajar terseret ke area tengah laut sebelum akhirnya beberapa berhasil diselamatkan.
"Sesampainya di pantai, para pelajar langsung berenang bersama. Tidak lama kemudian mereka sudah berada di tengah dan terseret ombak," jelasnya.
Bagaimana Cara Menyelamatkan Diri dari Rip Current?
Jika Sobat RBG terseret rip current, jangan panik dan jangan berenang melawan arus, karena hanya akan menguras energi. Sebaliknya:
1. Tetap Tenang & Mengapung – Jangan melawan arus, tetap mengapung untuk menghemat energi.
2. Berenang ke Samping – Arahkan tubuh sejajar dengan garis pantai, bukan ke arah pantai langsung.
Baca Juga: 13 Pelajar SMP Terseret Ombak di Pantai Drini, Benarkah Meninggal Tenggelam Langsung Mati Syahid?
3. Gunakan Ombak untuk Kembali – Setelah keluar dari arus, gunakan ombak untuk berenang kembali ke pantai.
4. Minta Pertolongan – Jika kesulitan, angkat tangan dan berteriak minta tolong.
Tragedi di Pantai Drini menjadi pengingat pentingnya kesadaran keselamatan saat berenang di laut. Wisatawan perlu memahami risiko rip current dan mematuhi peringatan dari petugas.
Tim penyelamat mengimbau agar pengunjung tidak berenang di area berbahaya, terutama di jalur kapal atau kawasan dengan arus kuat.
Baca Juga: Awal Mula Tragedi 13 Pelajar SMP Terseret Ombak di Pantai Drini, 4 Masih Hilang
Pencarian terhadap satu korban yang masih hilang, Rifki Yoda Pratama (13), terus dilakukan oleh tim SAR dengan metode penyisiran menggunakan kapal.
Semoga dengan pemahaman yang lebih baik tentang rip current, wisatawan dapat lebih berhati-hati dan insiden serupa tidak kembali terjadi.***