RBG.id – Tragedi 13 pelajar SMP Negeri 7 Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, pada Selasa (28/1/2025) diduga kuat disebabkan oleh rip current, sebuah arus balik laut yang berbahaya.
Dalam insiden tersebut, sembilan orang berhasil diselamatkan, sementara tiga ditemukan meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam pencarian.
Lalu, apa itu rip current? Mengapa arus ini begitu berbahaya dan sering kali menyebabkan kecelakaan laut?
Baca Juga: Sudah Ada Sejak 2014, Pemilik Pagar Laut 30 KM di Perairan Tangerang Masih Jadi Misteri
Apa Itu Rip Current?
Rip current adalah arus laut yang kuat dan sempit, yang mengalir menjauh dari pantai menuju laut lepas.
Arus ini terbentuk akibat ombak yang pecah di pantai, menciptakan aliran balik air ke laut dengan kecepatan tinggi.
Rip current dapat menyeret siapa pun yang berenang di zona ini ke tengah laut dalam hitungan detik.
Kecepatan arusnya bisa mencapai 2 meter per detik, lebih cepat dari perenang profesional sekalipun.
Pantai Drini, seperti banyak pantai di selatan Jawa, dikenal memiliki ombak besar dan arus bawah laut yang kuat.
Tim SAR yang menangani insiden ini menduga para pelajar tidak menyadari bahaya rip current, terutama karena mereka langsung berenang sesampainya di pantai.
Baca Juga: Ini Daftar Korban Terseret Ombak di Pantai Drini, 9 Orang Selamat Dilarikan ke Rumah Sakit