RBG.id - Kabar tenggelamnya Speedboat Dua Nona di perairan Tanjung Samala, Kepulauan Manapi, Maluku menelan delapan korban penumpang.
Untuk itu, Polres Seram Bagian Barat telah menahan nakhoda, ABK, serta pemilik Speedboat Dua Nona sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut.
Penahanan ini bertujuan untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan memastikan proses hukum terkait insiden tersebut dapat berjalan secara jelas dan adil.
Selain menahan nakhoda, ABK, dan pemilik speedboat, polisi juga berencana untuk meminta keterangan dari korban yang selamat.
"Pertama-tama, kami menyampaikan turut berduka cita dan belasungkawa atas wafatnya para korban. Polres Seram Bagian Barat saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dibalik peristiwa kecelakaan laut ini," kata Kapolres Seram AKBP Dennie Andreas, dikutip RBG.id pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Kapolsek Manipa, Ipda Edwin R Mangare, mengungkapkan insiden kecelakaan speedboat Dua Nona di perairan Manipa menjadi perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk kepolisian.
Baca Juga: Terlalu Dekat dengan Stasiun BNI, PT KAI Resmi Tutup Stasiun Karet Mulai Februari 2025 Mendatang
Sebelumnya diberitakan, speedboat itu hendak berangkat dari Pulau Manipa menuju Pelabuhan Tahoku di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah.
Namun, dalam perjalanan, bagian tengah speedboat dikabarkan patah setelah menabrak batang pohon yang hanyut yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Namun, Kapolsek Manipa, Ipda Edwin R Mangare, menyatakan speedboat tenggelam bukan karena kecelakaan.
Kapolsek menjelaskan sebelum tenggelam, Speedboat Dua Nona diketahui dalam posisi miring ke arah kanan yang disebabkan oleh penumpang berat di satu sisi.
Setelah speedboat mulai terisi air, beberapa penumpang yang berada di dalamnya terperangkap, sementara sebagian lainnya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.