Sebagai informasi, insiden penganiayaan tersebut bermula saat Sri Meilina bersama sopirnya mengundang Luthfi untuk bertemu di sebuah kafe di Palembang.
Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas jadwal jaga putrinya, Lady Aurelia Pramesti, yang sebelumnya mengadu kepada Sri karena merasa tidak puas dengan jadwal yang dibuat oleh Luthfi sebagai Chief Koas.
Namun, diskusi tersebut berubah menjadi insiden kekerasan. Sopir Sri secara tiba-tiba menyerang Luthfi, bahkan seorang rekan perempuan Luthfi juga menjadi korban penganiayaan dalam peristiwa itu.
Atas kejadian tersebut, Luthfi memilih untuk melaporkan aksi penganiayaan ini ke pihak berwajib.
Ia juga menolak permintaan maaf dari pihak sopir maupun keluarga Lady, meskipun ayah Lady, Dedy Mandarsyah, merupakan seorang pejabat.***