Amiruddin menilai, animo masyarakat tinggi terutama para orang tua yang memiliki remaja.
Ia menjabarkan, kurikulum sekolah pra nikah bersifat tidak formal, namun tersedia materi edukasi yang diberikan kepada remaja.
Materi tersebut, diharapkan Amiruddin, akan membekali para remaja melewati jenjang pernikahan ketika memasuki usia pernikahan.