RBG.ID-BOGOR, Angka stunting di Kota Bogor hingga Agustus 2023 lalu turun 0,66 persen atau sekira 451 orang. Hingga kini, Pemerintah Kota Bogor terus berupaya mengurangi angka stunting.
Salah satu upaya kolaborasi dan inovasi Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) ini menunjukkan hasil signifikan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam kegiatan Publikasi Stunting sebagai aksi konvergensi ke-7 dan Pembentukan Jejaring untuk Promosi Kesehatan di Gedung Paseban Sri Baduga pada Jumat (27/10).
Retno menerangkan, data bulan penimbangan balita pada Agustus 2023 menunjukkan penurunan angka stunting di Kota Bogor yang sebanyak 3,25 persen, kini menjadi 2,59 persen atau 1849 balita.
“TPPS melibatkan semua stakeholder instens bergerak lewat aksi konvergensi di sektor kesehatan dan di luar kesehatam. Di sektor kesehatan, kami tangani di semua siklus hidup seperti ibu hamil, melahirkan, penanganan balita, anak usia sekolah, dan remaja,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Salah satu upaya yang gencar dilakukan, kata Sri Nowo Retno, yakni Program Aparatur Sipil Negara Peduli Stunting dengan Telur (ASN Penting Lur).
Baca Juga: Promo Durian Tebus Murah Belah Doeren, Tawarkan Harga Spesial hingga Gratis Produk
Dalam program ini, sambungnya, seluruh ASN menyumbangkan telur 1,5 kilogram per bulan untuk penyandang stunting. Dimana, sehingga setiap hari mereka akan mendapat 2 butir telur selama 6 bulan.
Selain itu, kata Retno, TPPS juga menggalang dana CSR dengan komunitas dan pihak swasta untuk memberikan bantuan pada balita stunting dan rawan stunting.
Di samping itu, penanganan di luar sektor kesehatan juga dilakukan salah satunya yakni pengentasan perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Baca Juga: 3 Capres dan Cawapres Lolos Tes Kesehatan Tinggal Tunggu Penetapan
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyebut, selain pada kasus stunting Pemerintah Kota Bogor juga berupaya memerhatikan 20 ribu balita resiko stunting dengan sejumlah perawatan.
Tak sendirian, Pemkot Bogor juga disebut Syarifah mendapat bantuan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappanas) untuk keluarga resiko stunting berupa bantuan telur, ayam, dan sembako.
Artikel Terkait
Waduh 2.001 Anak di Kota Bogor Berisiko Stunting, Ada Bantuan Ayam dan Telur, Warga Bisa Ambil di Kantor Pos
Muslimat NU Terus Tekan Angka Stunting di Temanggung, Syiar Dakwah Mulai Gunakan Teknologi Informasi
Presiden Jokowi Geram Anggaran Stunting Rp 10 M Lebih Banyak Digunakan Rapat dan Perjalanan Dinas
Program Studi S1 Gizi Umbara Ikuti Temu Ilmiah Nasional Gizi Bersatu Penurunan Stunting, Begini Penjelasannya
Waduh, Heru Budi Ungkap Sebanyak 36 Ribu Balita di Jakarta Masuk Kategori Stunting, Kurang Gizi