Minggu, 21 Desember 2025

Waduh, Heru Budi Ungkap Sebanyak 36 Ribu Balita di Jakarta Masuk Kategori Stunting, Kurang Gizi

- Selasa, 25 Juli 2023 | 08:18 WIB
Kapolres Subang AKBP Sumarni kunjungi lima Anak Asuh Stunting sekaligus memberikan bantuan. (ist)
Kapolres Subang AKBP Sumarni kunjungi lima Anak Asuh Stunting sekaligus memberikan bantuan. (ist)

RBG.ID – Penanganan kasus stunting yang terjadi pada anak membutuhkan transparansi data di berbagai wilayah di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan supaya penanganan dan pencegahan terhadap anak-anak yang rawan stunting bisa segera dilakukan.

Setelah dibuka secara transparan, ternyata DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 36 ribu balita yang stunting alias bermasalah masukan gizinya.

 Baca Juga: Catat! Inilah Daftar SPBU Pertamina di Jakarta dan Surabaya yang Jual BBM baru Pertamax Green 95

"Balita di Jakarta yang bermasalah gizi (stunting, gizi buruk, gizi kurang, underweight) total 36 ribu,” ucap Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada wartawan, Senin (24/7).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), ada sebanyak 798.107 balita di DKI Jakarta tergolong rawan gizi.

Menurut arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Heru menuturkan bahwa pihaknya terus menggencarkan agar melakukan penimbangan kepada seluruh balita itu.

 Baca Juga: Airlangga Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Ekspor CPO, Jokowi: Semua Harus Kita Hormati

“Pak Menteri tadi mengarahkan, dari 798 ribu itu semuanya harus ditimbang. Yang sekarang sudah tertimbang itu adalah 250 ribu-an (54,6 persen)," ungkapnya.

Dari hasil timbangan itulah sebanyak 36 ribu tercatat stunting atau kekurangan gizi.

Sehingga, Kepala Sekretariat Presiden itu mengaku bahwa Pemprov DKI Jakarta mengupayakan untuk melakukan intervensi sedini mungkin supaya anak yang terindikasi rawan gizi bisa segera ditangani dan tidak sampai stunting.

 Baca Juga: Patut Dicurigai, 155 Direktur dan Komisaris di 6 BUMN Ogah Setor LHKPN ke KPK, Yuk Intip Rinciannya

“Tadi arahan Pak Menteri adalah kita menangani sebelum masuk ke kelas itu (stunting). Jadi ketika dia rawan gizi, saat timbangan (berat badan) kurang, kita langsung masuk di sana. Untuk pendanaan Pemda juga siap,” ujarnya.

Heru menekankan bahwa tambahan gizi yang sudah diberikan harus dimanfaatkan dengan baik oleh orang tua dengan memastikan anak mengonsumsi makanan itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X