Amiruddin menilai, animo masyarakat tinggi terutama para orang tua yang memiliki remaja.
Ia menjabarkan, kurikulum sekolah pra nikah bersifat tidak formal, namun tersedia materi edukasi yang diberikan kepada remaja.
Materi tersebut, diharapkan Amiruddin, akan membekali para remaja melewati jenjang pernikahan ketika memasuki usia pernikahan.
Artikel Terkait
Waduh, Heru Budi Ungkap Sebanyak 36 Ribu Balita di Jakarta Masuk Kategori Stunting, Kurang Gizi
1.849 Balita di Kota Bogor Menderita Stunting
Waduh! Anggaran Menu Stunting di Depok Diduga Dikorupsi, Pihak Catering Mengaku Hanya Terima Rp 9 Ribu dari Anggaran Rp 18 Ribu Per Menu
Dalam Senam Gemoy di Cisarua Bogor, Ravindra Airlangga dan Wawan Haikal Mengangkat Isu Stunting
Dosen IPB University Sebut Penyebab Pokok Timbulnya Stunting, Peran Keluarga sangat Penting
Kolaborasi Multistakeholder Menjadi Faktor Utama Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di Kabupaten Bogor
Rapat Koordinasi Perdana Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri Bahas Netralitas ASN dan Stunting Jelang Pilkada 2024