RBG.id — Guru SMKN 5 Kota Tangerang Selatan, Heri Dedi Wijaya, tengah heboh diperbincangkan publik usai diduga menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap pelajar didikannya dalam gerakan Pramuka.
Baru-baru ini salah, seorang orang tua murid, Muhammad Raa, melalui akun Instagramnya @bopimbomi membeberkan isu pelecehan seksual dengan mengungkapkan cerita korban guru predator yang terjadi pada 2010 dan 2016 silam.
Peristiwa itu kembali mencuat lantaran seorang wali murid tak terima, saat mendengar kabar bahwa Heri Dedi Wijaya menerima penghargaan dari Pramuka, Pancawarsa III, dari Kwarcab Kota Tangerang Selatan, pada Senin, 23 September 2024.
Dalam unggahan itu Muhammad Raa menyatakan alasannya mengundurkan diri dari dunia Pramuka lantaran adanya pemberian penghargaan kepada pembina pramuka yang diduga terlibat kasus rudapaksa.
“Selamat tinggal Pramuka,” tulis akun Instagram @boimbomi, dikutip RBG dari akun Instagram @boimbomi, pada Selasa, 24 September 2024.
Berkat viralnya kasus tersebut, ratusan siswa SMKN 5 Kota Tangerang Selatan hingga mogok belajar dan demo di sekolah lantaran malu nama sekolahnya tercoreng oleh salah satu guru sekaligus pembina pramukanya.
Baca Juga: Pj. Bupati Bogor Ajak ASN Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan Publik
Demo tersebut menuntut pada pihak sekolah agar Heri Dedi Wijaya segera diberhentikan dari SMKN 5 Kota Tangerang Selatan.
“Kami semua minta Pak Dedi dikeluarkan dari SMKN 5 Kota Tangsel, karena tindakan pelecehan, pencabulan, adalah tindakan yang paling rendah dari semuanya," ungkap salah satu siswa, Muhammad Tio, dikutip RBG dari iNews, pada Selasa, 24 September 2024.
Usai mendapat kecaman dari ratusan siswanya dan kasusnya telah menyebar di publik, Kepala Dinas Pendidikan setempat akhirnya merespons kasus ini.
Kabarnya Heri Dedi Wijaya ini telah dinonaktifkan sebagai guru SMKN 5 Kota Tangerang Selatan.
Kepala guru SMKN 5 Kota Tangerang Selatan, Rohmani Yusuf, juga telah mengkonfirmasi soal penonaktifan salah satu guru di sekolah yang dipimpinnya.