Mereka berharap IS segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
”Kalau dapat, secepat mungkin pelaku ditangkap, dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa, hukum mati. Perbuatannya sangat keji,” ujarnya.
Jejak IS terdeteksi di hutan Kecamatan 2×11 Enam Lingkung setelah polisi menemukan tas miliknya yang berisi pakaian dan peralatan tidur. Sebelumnya, polisi juga menemukan sandal yang diduga milik pelaku, serta pakaian korban. Saat ini, polisi bekerja sama dengan tim gabungan, termasuk tim anjing pelacak, untuk memburu pelaku.
Sosok Indra dikenal warga sebagai pemuda bermasalah yang sering membuat keributan dan diduga terlibat dalam kasus pencurian.
Ia juga pernah dua kali masuk penjara. Pada hari pembunuhan Nia, IS dilaporkan terlihat membuntuti korban sebelum jasad Nia ditemukan terkubur di dekat rumahnya pada Minggu (8/9/2024).
Eli Marlina, ibu Nia, meyakini bahwa putrinya tidak dibunuh karena motif perampokan, karena cincin emas dan uang hasil dagang Nia masih ada.
Ia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, bahkan jika memungkinkan, diberikan hukuman mati.
Kasus pembunuhan Nia terus menjadi perhatian, namun hingga kini, polisi masih berupaya menangkap tersangka.***