Baca Juga: Absen Rapat Paripurna DPRD Jakarta, Zita Anjani Kepergok Asyik Gym demi Body Goals Idaman
Banyak warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi kandang untuk melihat langsung domba tersebut.
*Yuk mari lebih dekat dengan RBG.id! Akses langsung berbagai berita pilihan langsung dari ponsel Kamu, pilih saluran RBG.id melalui WhatsApp Channel berikut: JOIN CHANNEL WA RBG id. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya!
Imas juga mengungkapkan bahwa kelainan genetik pada hewan ternak di wilayahnya baru kali ini terjadi, sehingga menimbulkan kehebohan.
"Setelah mati, domba langsung dikuburkan oleh pemiliknya. Sebenarnya, kematiannya sudah diprediksi karena tidak ada anusnya," tambah Imas.
Diduga mengalami sindrom Cyclops
Pejabat Fungsional Medik Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Kharisudin, menduga bahwa domba bermata satu tersebut mengalami sindrom Cyclops.
Baca Juga: Prestasi Mentereng Indra Sjafri, Sukses Bawa Timnas Indonesia U19 Raih Juara AFF U19 Dua Kali
"Sindrom Cyclops adalah kelainan bawaan langka yang menyebabkan bayi baru lahir, baik manusia maupun hewan, memiliki satu mata atau mata yang terbagi dalam satu rongga," kata Kharisudin.
Ia menjelaskan bahwa kelainan tersebut terjadi karena bagian depan otak tidak terbagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kanan dan kiri.
Akibatnya, orbit mata tidak terbagi dengan baik menjadi dua rongga, sehingga keduanya terlihat sebagai satu bidang mata atau dua bidang bilateral yang sangat berdekatan.
"Dari video yang saya lihat, anak domba tersebut memang mengalami kelainan genetik," ujar Kharisudin.***