RBG.ID - Gunung Slamet, gunung api strato yang menjulang setinggi 3.432 meter di atas permukaan laut, kembali menjadi sorotan.
Peningkatan aktivitas gempa dalam sebulan terakhir telah memicu kewaspadaan di lima kabupaten di Jawa Tengah, di mana Gunung Slamet ini berada di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal.
Saat ini sedang dihantui oleh potensi ancaman yang ditandai dengan status "waspada" atau level II dari Gunung Slamet.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengintensifkan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Slamet.
Dari Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) yang terletak di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, para ahli secara visual dan instrumental memantau setiap perubahan yang terjadi.
Menurut data yang dikumpulkan Badan Geologi dari tanggal 1 hingga 15 April 2024, terjadi sebanyak 197 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, dan 12 kali gempa tektonik jauh.
Baca Juga: Aaliyah Massaid Dihujat Hingga Buat Mahalini Off Comment, Netizen Minta Fuji Edukasi Fansnya
Selain itu, aktivitas gempa tremor menerus juga terdeteksi dengan amplitudo yang bervariasi, namun dominan mencapai 0,5 milimeter.
Peningkatan aktivitas gempa di Gunung Slamet juga memicu perhatian terhadap potensi ancaman bencana alam.
Langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan harus segera diambil untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul.
Dengan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan ahli geologi, diharapkan potensi bencana akibat aktivitas gunung api ini dapat diminimalisir. Perkembangan selanjutnya terus dipantau secara ketat oleh pihak terkait.
"Aktivitas kegempaan ini didominasi oleh gempa hembusan dan gempa tremor menerus yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di sekitar permukaan," imbuh Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan Instagram @infobdgbaratcimahi yang dikutip pada Senin (13/5/2024).