RBG.ID - Hargai cabai rawit merah meroket. Mencapai Rp120 ribu per kilogram. Seperti yang dipatok di Pasar Gogol, Jakarta Barat.
Harga cabai rawit itu sudah bertahan dalam dua pekan terakhir. Kata salah satu pedagang, Panji (37), kenaikan itu mencapai 50 persen.
"Terus naik sampai sekarang. Tetapi enggak tahu kalau sekarang mau Natal, tahun baru, biasanya cabai rawit langka," ujarnya.
Baca Juga: Sama-sama Ingin Adanya Perubahan, Tiga Mantan Pimpinan KPK Siap Menangkan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024
Begitu pula dengan cabai rawit hijau. Kenaikannya juga mencapai 50 persen. Semula Rp32 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu.
Cabai keriting juga mengalami kenaikan. Kini harga per kilogramnya menjadi Rp90 ribu.
Panji bercerita banyak pembeli yang mengeluh dengan kenaikan cabai rawit itu.
Baca Juga: TikTokers Merapat! Ini Dia 5 Wisata Jakarta yang Viral Versi TikTok, Nomor 3 Bisa Lihat Panorama Bawah Laut Dalam Aquarium, Dijamin Betah
"Kalau misalkan harga cabai mahal ada pembelinya enggak apa-apa bisa mutar. Tetapi, kalau pasaran sepi, yang belanjanya enggak ada, barang bertahan, tetapi kualitas sudah enggak bagus," ujarnya.
Saat ini banyak pedagang menyiasati tingginya harga dengan mencampur cabai rawit. Antara yang merah dan putih.
"Ada yang dioplos sama cabai putih, lebih murah. Kalau cabai rawit merah Rp110 ribu-Rp120 ribu, kalau dioplos sama yang putih Rp80 ribu," ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Bogor, 1 Orang Sudah Positif
Selain cabai, kenaikan juga terjadi pada bahan pokok lainnya. Seperti bawang merah yang naik menjadi Rp35 ribu per kilogram. Tomat Rp15 ribu dan buncis Rp36 ribu.
"Parah tahun ini (kenaikan harga), susah enggak ada yang beli. Pasarnya sepi, kalau bukan ada langganan ya udah enggak ada yang beli," ujarnya.
Panji mengaku mengalami penurunan omzet. Jika biasanya untung Rp500 ribu per hari, kini hanya Rp300 ribu akibat naiknya harga cabai.