RBG.ID – Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor dan pihak Polresta Bogor Kota berkoordinasi guna mengungkap viralnya kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dosen terhadap mahasiswi.
Pihak UIKA meminta bantuan polisi untuk mencari pemilik akun yang memviralkan dugaan pelecehan mahasiswi.
Hal itu agar kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan dosen terhadap mahasiswi ini bisa terang benderang.
Baca Juga: Terungkap! Inilah Alasan Syahrul Yasin Limpo Ajukan Mundur dari Mentan
"Terakhir dalam penanganan PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) ini, kami telah koordinasi dengan unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Bogor. Jadi sekaligus kami memohon bantuan tim siber Polresta Bogor Kota, melalui kanit PPA, untuk menelusuri akun tiktok tersebut," ujar Humas UIKA Nurdin Alazies, Kamis (5/10/2023).
"(Akun viral) Itu kan jadi pertanyaan semua orang, apakah akun ini tuh seperti apa ininya. Kami, karena keterbatasan dari kami, kami meminta mereka (Polresta Bogor Kota) untuk menelusuri akun tiktok itu. Supaya terang benderang dan selesai sesegera mungkin, karena ini sudah menguras banyak energi, banyak pihak," tambahnya.
UIKA juga membuka posko aduan bagi para mahasiswi yang mengalami pelecehan seksual.
Baca Juga: Minta Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Diusut Tuntas, Ratusan Mahasiswa UIKA Bogor Geruduk Rektorat
Pihak UIKA akan menjamin kerahasiaan identitas dan akan melakukan perlindungan sampai korban pelecehan lulus kuliah.
"Kemudian untuk mengantisipasi tindakan ini, tindakan berikutnya tim satgas membuka pengaduan melalui posko, dan itu sudah dikoordinasikan juga dengan Polresta juga dan juga membuka hotline," ujar Nurdin
"Kami juga ingin sesegera mungkin terungkap, sambil bekerjasama dengan organisasi kemahasiawaan untuk ungkap kasus ini," imbuhnya.
Baca Juga: Kaget Karena Ada yang Menyalip, 2 Bus Rombongan Study Tour SMPN 3 Depok Tabrakan di Tol Cipali
Pihak kampus berkomitmen bakal merahasiakan identitas pelapor dan menjamin akan tetap bisa melanjutkan perkuliahan dan pekerjaan bila ada tenaga pendidik yang melapor.
"Bagi mahasiswa yang mendapatkan informasi atau menjadi korban, kami mempersilahkan teman-teman mahasiswa untuk menghubungi hotline kami 082246122997," ujar Nurdin.