RBG.ID – Bentrokan antara warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau dengan polisi semakin memanas.
Diketahui, bentrokan ini terjadi antara warga Rempang vs aparat kepolisian yang terdiri dari TNI, Polri, Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Satpol PP di Pulau Rempang, pada Kamis (7/9/2023).
Bentrokan itu disebabkan oleh warga yang menolak pengembangan kawasan ekonomi Rempang Eco City di lokasi tersebut.
Baca Juga: Puas Mario Dandy Divonis Maksimal 12 Tahun Penjara, Ayah David Ozora Teriakan Kata 'Siuuu'
Sementara itu, ratusan warga terlihat memblokir jalan Jembatan IV Barelang Batam untuk menolak tim gabungan yang datang untuk mengukur dan memasang batok di Pulau Rempang.
Warga memblokir jalan dengan membakar sejumlah ban dan merobohkan pohon di akses jalan menuju kawasan Rempang.
Namun, petugas tetap memaksa masuk untuk memasang patok.
Baca Juga: Warga Pulau Rempang Batam Bentrok dengan Aparat, 10 Pelajar dan 1 Guru Dilarikan ke Rumah Sakit
Akibat bentrokan itu, sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) di Pulau Rempang histeris ketakutan.
Salah seorang guru di SD Pulau Rempang, langsung berinisiatif mengumpulkan seluruh anak didiknya di satu kelas untuk men.
“Saat itu sedang proses belajar mengajar. Namun, setelah terdengar suara letupan seperti suara pistol, anak yang sebelumnya tenang belajar, seketika berteriak histeris. Makanya kami para guru langsung berinisiatif mengumpulkan anak-anak di satu ruangan,” ujar Arsyid.
Baca Juga: Menpora RI Gelar Rakornas Pemuda dan Olahraga Pertama Kali Hari Ini
“Alhamdulillah, para orangtua spontan menjemput anak-anak mereka, karena lokasi gedung sekolah cukup dekat sekali dengan lokasi kericuhan yang terjadi,” tandas Arsyid.