Gara-gara Curhat di TikTok, Pedagang asal Bojonggede Ini Dipolisikan Majelis Taklim

RBG.ID-BOGOR, Media asal Tiongkok, South China Morning Post (SCMP) menyoroti nasib malang yang dialami salah seorang pedagang asal Bojonggede, Kabupaten Bogor, Wahyu Dwi Nugroho.

Pria berusia 32 tahun itu menghadapi ancaman hukuman penjara hanya gara-gara curhatannya yang diunggah di TikTok.

Dilansir dari SCMP, Wahyu dilaporkan salah satu majelis taklim di dekat rumahnya terkait ujaran kebencian.

Baca Juga: Tol Serpong-Bogor via Parung Akan Segera Dibangun, Perjalanan Hanya Makan Waktu 45 Menit

Padahal, ia hanya curhat soal spanduk demi membela haknya sendiri. Kasus tersebut berawal pada Juli 2022.

Wahyu mengunggah sebuah video di media sosial TikTok. Dalam video, ia mengkritik spanduk yang dipasang pimpinan majelis taklim di lingkungan tempat tinggalnya.

Spanduk tersebut bertuliskan bahwa anggota majeli taklim dilarang membeli kebutuhannya di warung yang tidak disetujui majelis yayasan.

Selanjutnya, majelis melarang anggotanya membeli barang dari toko-toko yang tidak tergabung dengan majelis taklim.

Baca Juga: Bisa Bahasa Jepang? Intip Deskripsi Lowongan Kerja Guru Bahasa Jepang di Akarui Mirai Indonesia

Setelah dipasangnya spanduk tersebut, banyak pelanggannya yang merupakan anggota majelis taklim enggan membeli barang dari tokonya.

Lantaran toko milik Wahyu tidak bergabung dengan majelis taklim tersebut.

“Suami saya merasa tidak adil lantaran banyak pelanggan kita merupakan anggota Majelis Ta’lim Albusyro. Banyak dari anggota tersebut membatalkan pesanan setelah terpasangnya spanduk larangan tersebut,” kata istri Wahyu, Ana Sona Sania, dikutip dari SCMP.

Kemudian, pemasangan spanduk tersebut pun langsung dilaporkan kepada Ketua RT setempat. Namun, respons dari Ketua RT setempat dianggap tidak memuaskan.

Baca Juga: Dicekoki Miras, Anak Dibawah Umur di Tamansari Digauli Hingga 6 Kali oleh Mantan Pacar Ibunya