Proyek Jembatan Cikereteg Bikin Rumah Makan Pak Atok Rugi Puluhan Juta Tiap Bulan

RBG.ID - Penutupan total pada Jalan Raya Sukabumi - Bogor akibat lambatnya pengerjaan proyek jembatan Cikereteg membuat banyak pelaku usaha merana.

Kerugian yang harus ditelan bahkan mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Kondisi ini kian kencang dikeluhkan lantaran proses perbaikan jembatan yang cenderung lambat.

Baca Juga: Sebanyak 21 Ruko di Pasar Cimol Gedebage Bandung Hangus Terbakar Dilalap Sijago Merah

"Omzet usaha kami masih jauh lebih baik pada saat pandemi Covid-19. Sekarang, karena jembatan Cikereteg, kami sampai harus nombok sampai Rp 30 juta perbulan. Artinya kami mengalami kerugian sangat besar selama 5 bulan ini. Karena pendapatan dan biaya operasional tak seimbang," ucap Pemilik Rumah Makan Ayam Bakar Pak Atok, Ari Munandar di kawasan Bakom, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat (7/7/2023).

Ia mengatakan, karyawan RM Pak Atok Pusat di Bakom memilik jumlah karyawan sebanyak 38 orang.

Mereka mendapat upah minum kerja (UMK) Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Inilah Cara Kerja Dari Media Sosial Terbaru, BlueSky.

Setelah terjadi kerusakan pada Jembatan Cikereteg pada Februari 2023, pendapatan usahanya anjlok.

Sebab, lanjut dia, jalur Ciawi-Caringin tak bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih.

Sehingga, banyak konsumennya yang langsung masuk tol Bocimi.

Baca Juga: Hasil Liga 1: Banjir Kartu Kuning, Persib Bandung Tahan Imbang Arema FC

Semenetara, RM Pak Atok Pusat, berlokasi di Bakom, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Pintu Tol Bocimi di Ciawi.

“Satu sisi omset kami setelah ada penutupan jalur benar-benar turun drastis, bahkan tidak mencapai 50 persen pendapatan normal. Sementara, beban operasional rutin, terutama gaji pegawai tidak mungkin kami kurangi, apalagi sampai ada pengurangan. Kondisi ini sudah berjalan 5 bulan. Sudah bukan puluhan, tapi ratusan juta kerugian kami,” ungkap Ari.