RBG.ID - Kepolisian langsung menangani kasus tewasnya seorang santri berinisial AS (15) di Pondok Pesantren Ummul Quro, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto menjelaskan, awalnya AS bersama sejumlah temannya berusaha keluar pesantren tanpa sepengetahuan pembina.
Saat itu, AS mencoba keluar melalui ventilasi kamar mandi.
Baca Juga: Queendom Puzzle Merilis Lagu Baru yang Dinyanyikan 26 Peserta Berjudul Rise Up
Tapi, AS terbentur pinggiran lubang saluran air.
Lebih lanjut ia mengatakan, AS tidak tahu kalau di bawahnya ada got dan terbentur dagunya.
"Jenazah AS dibawa ke rumah sakit umum daerah Leuwiliang tapi tidak diotopsi karena permintaan keluarga," ungkap Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).
Baca Juga: Queendom Puzzle Merilis Lagu Baru yang Dinyanyikan 26 Peserta Berjudul Rise Up
Lebih lanjut ia mengungkapkan, AS masih SMP kelahiran tahun 2008 dan asalnya dari Tangerang.
Saat ditemukan posisi AS tengkurap, pakaian lengkap, maun tidak pakai sarung. (abi)
Artikel Terkait
Ini Tanggapan Kemenag Soal Pencabulan 15 Santri di Ponpes Al-Minhaj Batang
Polisi Ungkap Kasus Sodomi Guru Ngaji Kepada Belasan Santri, Modus Belajar Salat Tahajud
Ketua LPBI NU kukuhkan Santri Penggerak Lingkungan
Kasus Dugaan Pelecehan Santri di Tenjolaya, Kapolsek: Santri Tidak Lagi Tinggal di Asrama
Hendak Kabur dari Ponpes, Seorang Santri di Leuwiliang Tewas Terbentur Pinggiran Got
Detik-detik Evakuasi Santri di Leuwiliang yang Tewas Diduga Saat Akan Kabur
Polisi Sebut Santri yang Tewas di Leuwiliang Keluar Melalui Ventilasi Kamar Mandi Pesantren