Kondisi Jembatan Sempur Kian Mengkhawatirkan, Kadis PUPR: Kami Khawatir Dampak yang Lebih Besar

RBG.ID-BOGOR, Kondisi Jembatan Sempur, Kota Bogor, kian mengkhawatirkan. Jembatan Sempur mengalami kerusakan di bagian dinding abutmen akibat terpaan aliran Sungai Ciliwung.

Kondisi ini membuat Jembatan Sempur tampak mengkhawatirkan. Apalagi, jembatan tersebut saat ini menjadi akses utama bagi warga Kota Bogor.

Jembatan Sempur berperan penting dalam rekayasa lalu lintas imbas dari penutupan Jalan Otista.

Baca Juga: Innalillahi, Satu Remaja Peserta Balap Liar Tewas Usai Tabrak Pantan Mobil

Ketua Forum Pemerhati Jasa Konstruksi dan Pembangunan (FPJKP), Thoriq Nasution mengatakan hasil kajian yang dilakukannya menunjukkan bahwa saat ini kondisi Jembatan Sempur semakin mengkhawatirkan.

“Ini terlihat dengan terjadinya pengeroposan pada dinding abutment as jembatan di beberapa titik dan juga adanya patahan pada realing beton jembatan sebelah barat,” bebernya kepada Radar Bogor, Kamis (25/5/2023).

Thoriq menjelaskan patahan tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada sayap jembatan bagian bawah yang disebablan gerusan air yang masuk ke drainase akibat adanya kerusakan pada drainase.

Baca Juga: Hati-hati, Kondisi Jembatan Sempur Kian Mengkhawatirkan karena Terus Tergerus Sungai Ciliwung

Menjawab kondisi ini, langkah penanganan pun dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor. Perbaikan dengan pembangunan kembali dinding abutmen dilakukan untuk memperkuat kembali bagian bawah jembatan.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengungkapkan, sebetulnya kewenangan perbaikan dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PSDA).

Namun untuk mempercepat penanganan kerusakat, perbaikan dilakukan Dinas PUPR Kota Bogor. Sebab, jika dibiarkan bukan tidak mungkinkan kerusakan makin parah.

“Kami khawatir ada dampak yang lebih besar. Namun perbaikan ini sebelumnya sudah kami laporkan karena kewenangannya ada di sana,” ucap Rena kepada Radar Bogor, Kamis (25/5).

Dia menjelaskan perbaikan tersebut bersifat preservasi dan berlangsung secara situasional atau ketika ada kerusakan saja.

Perbaikan dilakukan oleh Bidang Pemeliharaan Jalan, Saluran, dan Jembatan menggunakan anggaran rutin yang dicadangkan untuk pemeliharaan.