Pada kesempatan itu, Renan memaparkan alasan mengapa Pemkot Bogor tidak mengambil opsi jembatan bailey atau jembatan sementara penyeberangan orang, dikarenakan beberapa hal.
Baca Juga: Polisi Dalami Isu Anak Kecil Main Tuas Rem Tangan Bus Hingga Mengakibatkan Kecelakaan Di Guci Tegal
Pertama, luasan penampang Jembatan Otista terbatas karena pada bagian kiri langsung dengan pemukiman warga, dan pada bagian kanan jembatan langsung tersambung dengan lahan konservasi Kebun Raya Bogor (KRB).
“Alasan kedua adalah jika kita paksakan bangun jembatan bailey atau jembatan orang, akan memakai ruang dari jembatan yang akan kita bangun, artinya ruang atau area kerja kami terbatas. Akan berpengaruh pada alat-alat berat yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan,” ucap dia.
Kemudian, alasan ketiga yakni jika dibangun jembatan beiley atau jembatan penyeberangan orang, maka di lokasi tersebut akan ada lalu lalang kendaraan atau orang, dan potensi untuk antri atau titik keramaian orang/kendaraan.
“(Tentunya) itu akan mengganggu dan menghambat pekerjaan kami di lapangan,” imbuh dia.
Disamping itu juga adalah alasan keselamatan (K3) di lokasi proyek yang banyak aktivitas alat-alat berat yang memiliki bahaya resiko tinggi terhadap keselamatan orang atau kendaraan.
“Untuk itu kami pasang pagar proyek agar lokasi proyek bisa steril dari yang lain kecuali pekerja,” tukas dia. (ded)
Artikel Terkait
Penumpang Bingung dengan Rute Trayek Angkot Akibat Penutupan Jembatan Otista
Soal Pembangunan Jembatan Otista, Ini Harapan Warga Kota Bogor
Arus Lalu Lintas Padat, Warga Berharap Pelebaran Jembatan Otista jadi Solusi Atasi Kemacetan di Kota Bogor
Hari Ketiga Rekayasa Lalin Imbas Penutupan Jembatan Otista, Kemacetan Parah Masih Terjadi di Kota Bogor
Pembongkaran Total Jembatan Otista Bukan untuk Memperlebar Kiri-Kanan Jalan, Ini Alasannya