Senin, 22 Desember 2025

Cara Satpol PP Mengungkap Maraknya Kasus Prostitusi Online di Kabupaten Bogor, Pura-pura Jadi Pelanggan

- Kamis, 6 April 2023 | 09:37 WIB
ILUSTRASI: Petugas Satpol PP Kabupaten Bogor, saat merazia THM yang diduga dijadikan loksi prostitusi di Kecamatan Cileungsi.
ILUSTRASI: Petugas Satpol PP Kabupaten Bogor, saat merazia THM yang diduga dijadikan loksi prostitusi di Kecamatan Cileungsi.

RBG.ID-BOGOR, Petugas Satpol PP Kabupaten Bogor, cukup kesulitan dalam mengidentifikasi para pelaku prostitusi online. Namun, mereka punya cara tersendiri untuk mengungkap praktek prostitusi online itu.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Iman Nagarasid mengatakan, memastikan pelaku prostitusi online tidak semudah seperti pelaku prostitusi konvensional yang menjajakan diri di satu tempat atau jalanan.

Prostitusi di era digital saat ini, cenderung tak kasat mata. Namun, terjadi transaksi yang dilakukan melalui aplikasi.

Baca Juga: Begini Modus Prostitusi Online yang Terjadi di Apartemen Bogor Valley

“Untuk menjaringnya, harus menjadi pengguna. Kalau kita menggerebek ke hotel, misalnya, itu tidak bisa. Apalagi dengan undang-undang yang baru, meski saya tidak melihat aturan itu,” ujar Cecep Iman, Rabu (5/4/2023).

Pihaknya hanya bisa mengimbau kepada para pemilik usaha kos-kosan untuk mendata setiap tamu baru. Selain itu, ia juga menyarankan warga untuk ikut aktif memantau melalui aplikasi di ponsel pintar.

“Dengan begitu, sedikitnya warga bisa memonitor bisnis prostitusi online ini,” jelasnya.

Pihaknya pun pernah berhasil menindak para pelaku bisnis prostitusi online pada 2022 lalu. Sebanyak 18 pelaku diamankan di Kecamatan Gunung Putri.

Baca Juga: Prostitusi Online di Bogor Tetap Beroperasi Saat Ramadan, Begini Modusnya

“Hanya saat itu beberapa petugas kami berpura-pura menjadi konsumen, dari sana baru kita jaring,” ungkapnya.

Selain kos-kosan, tidak jarang praktik prostitusi terjadi di hotel-hotel. Para pengelola hotel pun juga mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku prostitusi. Sebab, mereka seperti datang seperti tamu pada umumnya.

“Tidak ada penampilan yang khas. Kadang seperti wanita umumnya. Ini yang membuat kami kesulitan mana yang pelaku prostitusi mana yang bukan,” ucap Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Djuju Djunaedi.

Meski begitu, pihaknya siap membantu aparat penegak perda dalam mencegah maraknya prostitusi di wilayah Kabupaten Bogor. “Kita bisa bekerja sama, ketika nanti ada tamu yang mencurigakan,” tandasnya.(cok/rb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X